Dari desain kebaya hingga masyarakat adat Raja Ampat budaya-budaya di Indonesia dalam tegangan dan negosiasi global-lokal

Dalam kajiannya, kedua narasumber sebagai pembedah memberikan tinjauan dengan fokus yang berbeda. Pembedah pertama, Prof. Dr. I Wayan Ardika, M.A. memberikan perhatian pada isi dan kemungkinan agenda penelitian ke depan, sedangkan Dr. I Nyoman Wijaya,M.Hum. menyoroti struktur tulisan lebih banyak da...

Full description

Format: Serial
Bahasa: ind
Subjects:
LEADER 02629nbsbb2200493kab4500
001 INLIS000000000927739
003 CB########D.1120180
005 20200901093433.0
006 aa###g######000#0#
007 ta
008 200828s2018####yoia###g######000#0#ind##
020 # # |a 978-602-258-507-7 
035 # # |a 0010-0719002221 
040 # # |a JKPNPNA  |b ind  |e rda 
082 # # |a 959.8  |2 [23] 
084 # # |a 959.8 DIA d 
090 # # |a CB-D.11 2018-049409 
100 # # |a Dian Arymani  |e penulis 
245 # # |a Dari desain kebaya hingga masyarakat adat Raja Ampat :  |b budaya-budaya di Indonesia dalam tegangan dan negosiasi global-lokal /  |c penulis, Dian Arymami, I Wayan Suharta, I Made, Suharta, I Made Berata, Tan Paulina Candra Aista, Wulan Tri Astuti, Rudi Irawanto, Tri Wahyuningtyas, Karolus Budiman Jama, Vanny Suitela, Triyono Lukmantoro; editor, Budiawan, I Ketut Ardhana 
264 # # |a Yogyakarta :  |b Ombak,  |c 2018 
264 # # |c © 2018 
300 # # |a xii, 398 halaman :  |b ilustrasi ;  |c 24 cm 
336 # # |a teks  |2 rdacontent 
337 # # |a tanpa perantara  |2 rdamedia 
338 # # |a volume  |2 rdacarrier 
504 # # |a Termasuk bibliografi 
520 # # |a Dalam kajiannya, kedua narasumber sebagai pembedah memberikan tinjauan dengan fokus yang berbeda. Pembedah pertama, Prof. Dr. I Wayan Ardika, M.A. memberikan perhatian pada isi dan kemungkinan agenda penelitian ke depan, sedangkan Dr. I Nyoman Wijaya,M.Hum. menyoroti struktur tulisan lebih banyak daripada isi. Menurut Prof Ardika, buku ini memuat banyak artikel dengan berbagai topik dari berbagai daerah di Indonesia dengan latar belakang penulis beragam juga, namun diikat dalam kajian budaya. ?Banyak fenomena di masyarakat bisa dipahami dengan cara lebih baru dengan sudut pandang postmodernisme,? ujar Prof. Ardika. Dia memberikan contoh upacara di sebuah desa di Karangasem yang menyajikan babi guling bahwa sajian babi guling yang disajikan selain untuk kepentingan ritual juga untuk membangun citra diri, seperti tampak dari usaha menyajikan babi guling dengan ukuran cukup besar. 
651 # # |a Indonesia  |x Kebudayaan 
700 # # |a Aryo Subarkah  |e penulis 
700 # # |a Budiawan  |e editor 
700 # # |a I Ketut Ardhana  |e editor 
700 # # |a I Wayan Suharta  |e penulis 
700 # # |a Karolus Budiman Jama  |e penulis 
700 # # |a Rudi Irawanto  |e penulis 
700 # # |a Tan Paulina Candra Agista  |e penulis 
700 # # |a Triyono Lukmantoro  |e penulis 
700 # # |a Venny Suitela  |e penulis 
700 # # |a Wulan Tri Astuti  |e penulis 
850 # # |a JKPNPNA 
990 # # |a 201900103080237 
990 # # |a 201900103080236 
990 # # |a 201900103080235 
990 # # |a 201900103080234