Summary: |
Dalam kajiannya, kedua narasumber sebagai pembedah memberikan tinjauan dengan fokus yang berbeda. Pembedah pertama, Prof. Dr. I Wayan Ardika, M.A. memberikan perhatian pada isi dan kemungkinan agenda penelitian ke depan, sedangkan Dr. I Nyoman Wijaya,M.Hum. menyoroti struktur tulisan lebih banyak daripada isi. Menurut Prof Ardika, buku ini memuat banyak artikel dengan berbagai topik dari berbagai daerah di Indonesia dengan latar belakang penulis beragam juga, namun diikat dalam kajian budaya. ?Banyak fenomena di masyarakat bisa dipahami dengan cara lebih baru dengan sudut pandang postmodernisme,? ujar Prof. Ardika. Dia memberikan contoh upacara di sebuah desa di Karangasem yang menyajikan babi guling bahwa sajian babi guling yang disajikan selain untuk kepentingan ritual juga untuk membangun citra diri, seperti tampak dari usaha menyajikan babi guling dengan ukuran cukup besar.
|