Belajar hidup dari Allah 7 etos suci Al-Fatihah untuk kebahagiaan dunia akhirat

Merupakan fi trah manusia untuk selalu menangkap apa yang dia dengar, lihat, dan rasakan. Fitrah manusia pula untuk menangkap segala sesuatu dengan kesadaran penuh akan eksistensinya sebagai satu-satunya mahkluk yang dianugerahi beragam potensi yang luar biasa untuk mengelola bumi ini. Dalam rangka...

Full description

Main Author: Yusep Rafiqi, 1974- (-)
Format: Book
Bahasa: ind
Terbitan: Jakarta : Elex Media Komputindo , 2015.
Subjects:
Summary: Merupakan fi trah manusia untuk selalu menangkap apa yang dia dengar, lihat, dan rasakan. Fitrah manusia pula untuk menangkap segala sesuatu dengan kesadaran penuh akan eksistensinya sebagai satu-satunya mahkluk yang dianugerahi beragam potensi yang luar biasa untuk mengelola bumi ini. Dalam rangka mengelola bumi ini (menjadi khalifah), manusia kerap dihadapkan pada beragam misteri hidup yang sering sulit dipahami. Lalu, di manakah Sang Pencipta dan Pemelihara segala yang ada ini? Jawabannya adalah Dia ada pada dirimu, bahkan lebih dekat dari urat nadimu. Dia ada dalam ruang-ruang yang tidak kita sadari. Sesungguhnya, Dia ada di luar kesadaran kita, membimbing dan mengarahkan kita. Belajar dari Allah adalah belajar menangkap isyarat-isyarat yang termaktub di dalam panduan- Nya. Lalu kita internalisasikan di dalam hidup kita sehari-hari. Allah mengungkap rahasia hidup dan kehidupan ini pada tujuh ayat yang sering kita lafalkan secara teratur, namun belum kita sadari sepenuhnya. Melantunkan al-Fatihah adalah melantunkan tujuh rahasia hidup sukses dan bahagia di dunia dan akhirat. Setiap ayat dalam Al Fatihah, adalah kode-kode suci yang harus kita pecahkan, lalu kita benamkan ke dalam jiwa agar kesuksesan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat bisa kita raih. Belajarlah dari Yang Welas Asih, hidup akan dipenuhi dengan cinta dan kasih sayang. Belajarlah dari Pemelihara Alam Raya ini, hidup akan senantiasa dihiasi dengan kebersyukuran dan keberkahan. Belajarlah dari Maha Raja Hidup dan kehidupan ini, kita akan mampu menaklukan dunia dan orangorang pun akan tunduk kepada kita. Belajarlah dari banyak sekali pengalaman orang-orang lain, maka kita akan meraih kenikmatan itu; kesuksesan dan kebahagiaan di akhirat.
Merupakan fitrah manusia untuk selalu menangkap apa yang dia dengar, lihat, dan rasakan. Fitrah manusia pula untuk menangkap segala sesuatu dengan kesadaran penuh akan eksistensinya sebagai satu-satunya mahklukang dianugerahi beragam potensi yang luar biasa untuk mengelola bumi ini. Dalam rangka mengelola bumi ini (menjadi khalifah), manusia kerap dihadapkan pada beragam misteri hidup yang sering sulit dipahami. Lalu, di manakah Sang Pencipta dan Pemelihara segala yang ada ini? Jawabannya adalah Dia ada pada dirimu, bahkan lebih dekat dari urat nadimu. Dia ada dalam ruang-ruang yang tidak kita sadari. Sesungguhnya, Dia ada di luar kesadaran kita, membimbing dan mengarahkan kita.Perjalanan spektakuler Nabi Muhammad hingga mencapai titik ujung alam raya ini (sidrah al-muntaha) menunjukkan bahwa manusia sangat mampu belajar langsung da¬ri Pemiliknya. Akan tetapi, kita bukanlah Muhammad yang dikaruniai keistimewaan itu. Kita hanyalah manusia yang berupaya mengikuti jejak-jejaknya, semampu kita. Kita diuntungkan olehnya. Kita hanya dituntut untuk menyisakan waktu menerawang kunci-kuncinya yang termaktub dalam Kitab Suci Al-Qur'an, lalu mempraktikkannya semampu kita dalam hidup sehari-hari. Tugas kita selanjutnya adalah membumikan Al-Fatihah. Tidaklah sulit untuk membumikan tujuh ayat yang dibaca berulang- ulang itu karena kita sudah memetakannya. Kita hanya butuh membuka kunci-kuncinya. Sesuai dengan makna Al-Fatihah yang berarti pembuka atau kunci (berasal dari kata f-t-h yang berarti membuka yang kemudian diturunkan menjadi al-miftah atau kunci), maka kita akan membuka kunci-kunci hidup itu dengan memahami kandungannya secara lebih mendalam. Secara garis besar, QS. Al-Fatihah terbagi atas dua tema pokok. Pertama, hukum-hukum yang bersifat muhkamat yang terdiri dari prinsip-prinsip umum tentang kemasyarakatan, ibadah, dan perilaku antar sesama makhluk Allah. Kedua, hukum- hukum yang bersifat mustayabihat yang terdiri dari prinsip- prinsip umum tentang fenomena alamiah dan sejarah manusia untuk dijadikan cermin bagi kehidupan manusia. Membumikan Al-Fatihah bisa dipahami sebagai menginternalisasi seluruh makna yang terkandung di dalam Al-Fatihah. Itu pula yang benar-benar ditanamkan Rasulullah agar seluruh kaum muslim dan muslimat melafalkan surat ini, paling sedikit 17 kali dalam 24 jam lewat pembacaan Al-Fatihah dalam shalat fardhu. Kunci pertama sebagai pembuka kunci-kunci kehidupan adalah mengenal Allah sebagai sumber dari segala inspirasi. Dengan mengenal Allah maka akan terbukalah segala inspirasi yang berguna dalam mengarungi hidup.
Physical Description: xv, 227 hlm. ; 23 cm
Bibliography: Bibliografi : hlm. 227
ISBN: 9786020256320