Pro dan kontra maulid nabi
Perayaan Maulid Nabi SAW telah menjadi polemik sejak berabad-abad lamanya. Ada pro dan kontra. Sebagian Muslim memandang perayaan Maulid sebagai amal saleh yang pelakunya diberikan pahala. Sebagian lain memandang, ia merupakan bid'ah sesat yang pelakunya diancam neraka. Ada juga yang menadang M...
Main Author: | Waskito, AM., 1972- (-) |
---|---|
Other Authors: | Abduh Zulfidar Akaha (-) |
Format: | Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Jakarta :
Pustaka Al-Kautsar
, 2014
|
Subjects: |
Summary: |
Perayaan Maulid Nabi SAW telah menjadi polemik sejak berabad-abad lamanya. Ada pro dan kontra. Sebagian Muslim memandang perayaan Maulid sebagai amal saleh yang pelakunya diberikan pahala. Sebagian lain memandang, ia merupakan bid'ah sesat yang pelakunya diancam neraka. Ada juga yang menadang Maulid sebagai perkara budaya semata. Tidak diragukan lagi, perbedaan pendapat Maulid Nabi SAW, berdampak besar dalam kehidupan Umat Islam. Ada konflik sosial, ada hujatan, ada caci-maki, saling menyerang, saling menghina, dan membodohkan. Pihak pencinta Maulid menuduh orang-orang yang tidak mengikuti perayaan Maulid sebagai: "Tidak mencintai Rasulullah." Sementara pihak penentang ada yang berkata: "Daging sembelihan yang dihidangkan saat perayaan Maulid lebih haram dari babi." Bagaimana cara menyikapi perselisihan ini? Mana yang benar di antara dua pendapat, pendukung Maulid atau penentang? Bagaimana cara membaca dalil-dalil setiap pendapat dan menarik kesimpulan? Apa saja bantahan dari kedua belah pihak? Bagaimana cara memposisikan perselisihan Maulid ini agar yang tidak merugikan kebutuhan? Apa bedanya Maulid Nabi dan Hari Natal? Bagimana tentang perayaan Asyura dikalangan Syiah? Dan aneka pertanyaan lain. Maulid Nabi adalah salah satu bentuk perselisihan umat yang telah popular. Perselisihan ini sudah terjadi sejak lama. Sebagian kalangan mendukung Maulid, sebagian lain menentang. Hebatnya, masing-masing pendapat dikuatkan dengan dalil-dalil syariat yang banyak, dan didukung oleh para ulama besar yang menjadi rujukan Ahlus Sunnah wal Jamaah. Latar belakang perselisihan seputar Maulid, bisa dilihat dari berbagai faktor, yaitu pandangan pihak pendukung, pandangan pihak penentang, kepentingan di balik perayaan, proses kultural dalam sejarah, hingga konsep ilmiah Islam sendiri. Hal inilah yang menghasilkan ?benag kusut? perselisihan yang sulit diurai. Maulid nabi adalah suatu amalan sosial yang lahir seiring perjalanan sejarah umat Islam. Ia bukan merupakan syariat yang diperintahkan oleh Allah Ta?ala dalam Kitab-Nya; juga bukan merupakan Sunnah yang dicontohkan oleh Nabi saw. Maulid berbeda dengan syariat lain yang sudah pasti seperti shalat, zakat, shaum, haji, nikah, waris, dan sebagainya. Dengan demikian amalan Maulid tidak bisa dijadikan tolok ukur untuk menilai keimanan atau kesalehan seseorang. Tolok ukur itu hanya layak dari sumber ketentuan syariat yang jelas dan tegas, tidak menyisakan ruang interpretasi (penafsiran) di dalamnya. Apa pun alasannya, kita semua sepakat bahwa amalan Maulid Nabi bukan bagian dari ketentuan syariat seperti shalat, zakat, shaum, haji, nikah, thaharah, dan sebagainya. Jika ada yang mengangkat amalan Maulid Nabi ke derajat yang sama dengan bab-bab syariat tersebut, jelas dia membuat bid?ah dalam agama. Berbeda pendapat dalam perkara Maulid Nabi adalah sesuatu yang sangat mungkin, sebagaimana perdebatan ini sendiri sudah berlangsung lama. Apa pun pendapat yang kita pilih dan sikap yang kita ambil; baik pro atau kontra, atau pendapat yang lain; hendaknya kita menyadari bahwa kita semua adalah umat Islam yang diperintahkan saling memperkuat ukhuwah; kita adalah ahlus Sunnah yang diperintahkan saling bantu-membantu. Para imam ahlus Sunnah telah mencontohkan sikap toleran dalam perbedaan. Meskipun mereka berbeda dalam pendapat dan sikap, tetapi senantiasa merahmati satu sama lain. Seperti kata pepatah yang sering kita dengar dari orangtua kita : Hati boleh panas, tetapi kepala harus tetap dingin. |
---|---|
Physical Description: |
xiii, 234 hlm. ; 21 cm |
Bibliography: |
Bibliografi : hlm. 229-234 |
ISBN: |
9789795926719 |