PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI BURUK SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENDIDIKAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MRANGGEN III MRANGGEN DEMAK

Main Authors: Soesanto, Edy, Mutaqin, I`ib Ristu
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: FIKkeS , 2012
Online Access: http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/FIKkeS/article/view/229
http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/FIKkeS/article/view/229/238
Daftar Isi:
  • Data dari Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Departemen Pertanian (Deptan) Rl, menegaskan bahwa sebanyak 27% bayi di bawah lima tahun (balita) di lndonesia mengalami gizi buruk. Banyak akibat yang dapat ditimbulkan dari kasus gizi buruk yang salah satunya berupapenurunan tingkat intelektual, dan bahkan bila dibiarkan lebih lanjut balita akan mengalami ketidakmampuan dalam mengadopsi ilmu pengetahuan. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya gizi buruk ini adalah faktor ekonomi, makanan keluarga, faktor infeksi, dan pendidikan ibu. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk perbedaan tingkat pengetahuan ibu balita sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan tentang gizi buruk pada ibu balita, Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra-eksperimen dengan rancangan one-group pre-test post-test design. Populasi dalam penelitian semua ibu yang memiliki balita dengan kasus gizi buruk yang berada di Puskesmas Mranggen lll, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak jumlah populasinya adalah 30 ibu dengan balita gizi buruk dengan tekniksampel jenuh.Berdasarkan uji statistik dengan independent sample t fest diperoleh nilai p sebesar 0.000 (< 0.05), sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan secara bermakna tingkat pengetahuan responden tentang gizi buruk sebelum dan setelah dilakukan pendidikan kesehatanDengan demikian diharapkan kepada setiap ibu balita untuk meningkatkan pengetahuannya dengan mencari informasi mengenai asupan gizi yang baik untuk diberikan kepada anaknya melalui pelayanan kesehatan atau tenaga kesehatan terdekat seperti Puskesmas, Posyandu, atau bidan desaKata Kunci : Pendidikan kesehatan, gizi buruk