Daftar Isi:
  • Salah satu pilihan tata laksana stenosis katup mitral (SM) adalah balloon mitral valvotomy (BMV) untuk  meningkatkan fungsi intrinsik miokard. Studi ini mengobservasi fungsi sistolik miokard dengan parameter  intrinsik menggunakan STDS, berfokus pada global longitudinal strain (GLS) SM sebelum dan sesudah BMV. Penelitian deskriptif analitik ini melibatkan pasien SM yang menjalani BMV dan berhasil pada tahun 20092011 di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Pemeriksaan EKG dilakukan satu hari sebelum dan maksimal 5 hari sesudah BMV. STDS dari 4-chamber view ventrikel kiri dianalisis dengan perangkat lunak  Echopac GE Vivid 7. Pasien dengan gradien transmitral pasca BMV >10mmHg dan insufisiensi mitral yang  signifikan  pasca BMV tidak diikutkan pada penelitian. Uji t berpasangan digunakan untuk membandingkan variabel sebelum dan sesudah BMV. Terdapat 45 subyek SM dengan rerata usia 39 tahun (±10,7). Data sebelum BMV: mean MVA 0,68cm  (SD 0,57), mean MVG 14,02mmHg (SD 5,06), rerata EF 58,26% (SD 8,82) dan rerata GLS -11,81 (SD 3,50). Data sesudah BMV: mean MVA 1,4cm 2  (p<0,001), mean MVG 5,82 (p0,000), rerata EF 61,28% (p=0,001). GLS meningkat signifikan menjadi 13,18 (p=0,02). Peningkatan fungsi intrinsik ventrikel kiri setelah BMV menggambarkan kontribusi positif BMV dalam memperbaiki deformitas regional miokard dan fungsi sistolik pasien SM.Kata kunci: fungsi intrinsik miokard; global longitudinal strain; stenosis mitral; balloon mitral valvotomy.