Daftar Isi:
  • The government made a policy in education sector that is limited face-to-face learning (TMT) in line with declreasing in cases of COVID-19, which previously carried out online learning. The purpose of this study is to know whether limited face-to-face learning can improve students achievement in mathematics and is more effective than online learning in tenth grade students of OTKP department at vocational high school 2 PGRI Kediri. The study used quantitative research with pre-experimental design in the form of one-group pretest-posttest design. The techniques that researchers use for sampling techniques is simple random sampling. The determination of samples regardless of population strata is 35 students. Data collection techniques through pretest and posttest implemented  before and after face-to-face learning in the form of learning outcomes ability test on inverse mathematics and function composition. Data analysis used SPSS 20 for windows. Hypothesis test through paired-samples T-test, which compares the average of two variables in a single sample group. The result of this study showed that average students’ achievement got improved amount  of 14,857 and the significant value was 0,000 or (p<0,05). Thus, it can be concluded that average of students achievement in mathematics subject after joining the limited face-to-face learning is increase.
  • Pemerintah membuat kebijakan pada bidang pendidikan yaitu pembelajaran tatap muka terbatas (TMT) seiring dengan menurunnya kasus penyebaran COVID-19 yang sebelumnya pembelajaran dilaksanakan secara daring. Tujuan penelitian ini ialah guna membuktikan apakah pembelajaran tatap muka terbatas (TMT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika dan lebih efektif dibanding pembelajaran daring pada siswa kelas X jurusan Otomatisasi Tata Kelola Perusahaan (OTKP) SMK PGRI 2 Kediri yang menjadi populasi pada penelitian ini. Penelitian menggunakan jenis metode penelitian kuantitatif dan desain penelitian yang dipakai ialah pre-experimental designs yang berbentuk one-group pretest-posttest design. Teknik pengambilan sampel dengan memakai simple random sampling. Penentuan sampel tanpa memperhatikan strata populasi, didapat sejumlah 35 siswa. Teknik pengumpulan data melalui pretest dan posttest yang dilaksanakan sebelum dan sesudah pembelajaran tatap muka berupa soal tes kemampuan hasil belajar pada materi matematika invers dan komposisi fungsi. Analisis data menggunakan statistic berbantu aplikasi SPSS 20 for windows. Uji hipotesis menggunakan uji t data sampel berpasangan (paired-samples T-test) yaitu membandingkan rata-rata dua variabel dalam group sampel tunggal. Hasil belajar siswa memperoleh rata-rata peningkatan sebesar 14,857 dan nilai signifikansi pada perhitungan paired-samples T-test sebesar 0,000 yaitu (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata dari hasil belajar matematika siswa setelah mengikuti proses belajar tatap muka terbatas (TMT) meningkat.