PENGARUH TINGKAT PENAMBAHAN MOLASES PADA PEMBUATAN SILASE KULIT UMBI SINGKONG (Mannihot esculenta) TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK, DAN HCN
Main Author: | Fathurrohman, Fachmi |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
UPT TI Universitas Padjadjaran
, 2015
|
Online Access: |
http://jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/view/5948 http://jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/view/5948/3122 |
Daftar Isi:
- Penggunaan kulit umbi singkong sebagai bahan pakan alternatif tidak bisa diberikan dalam bentuk segar karena mengandung HCN, cara untuk menguranginya dengan ensilase. Ensilase akan mengurangi kandungan bahan kering dan bahan organik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat penambahan molases dan mendapatkan persentase penambahan molases pada pembuatan silase kulit umbi singkong yang menghasilkan kandungan bahan kering, bahan organik yang paling tinggi dan HCN yang paling rendah. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan yaitu tanpa penambahan molases, 1%,3%, dan 5% molases dengan 5 kali ulangan. Peubah yang diamati ialah perubahan kadar kandungan bahan kering, bahan organik dan HCN pada silase kulit umbi singkong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan molases berpengaruh nyata terhadap kandungan bahan kering dan bahan organik (P>0,05), namun tidak berpengaruh terhadap kandungan HCN. Silase dengan penambahan molases 5% pada pembuatan silase kulit umbi singkong menghasilkan kandungan bahan kering dan bahan organik paling tinggi Kata kunci : bahan kering, bahan organik, hcn, kulit umbi singkong, silase