PENGARUH QUENCHING DAN TEMPERING TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN TARIK SERTA STRUKTUR MIKRO BAJA KARBON SEDANG UNTUK MATA PISAU PEMANEN SAWIT

Main Author: MURTIONO, ARIEF
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: e-Dinamis , 2013
Online Access: https://jurnal.usu.ac.id/index.php/edinamis/article/view/2635
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/edinamis/article/view/2635/1334
Daftar Isi:
  • ABSTRAKPerlakuan panas (heat treatment) didefenisikan sebagai kombinasi operasi pemanasan danpendinginan yang terkontrol dalam keadaan padat untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu padabaja/logam atau paduan. Salah satu metode perlakuan panas tersebut dengan proses quenchingdan tempering. Proses ini dilakukan pada temperatur austenite (8300C) selama 45 menitkemudian didinginkan dengan air es dan udara bebas, kemudian di-temper pada temperature5500C, 6000C, dan 6500C dengan lama waktu penahanan 1 jam dan 2 jam. Hasil pengujianmemperlihatkan bahwa nilai kekerasan optimum adalah 825,6 BHN setelah quenching pada suhu8300C dan 333 BHN setelah di-temper selama 1 jam pada suhu 5500C. Hasil pengujian tarikdiperoleh tegangan luluh (yield strength) 607,72MPa dan tegangan batas (ultimate strength) 939MPa. Besarnya kenaikan butiran dari raw material 5,6 μm menjadi 5,9 μm setelah quenching, dansetelah tempering naik menjadi 6,12 μm, 6,93 μm, dan 7,15 μm. Dari penelitian ini disimpulkanbahwa proses tempering dapat menurunkan nilai kekerasan dan kekuatan tarik. Sementara hasilmikro struktur memperlihatkan bahwa diameter butiran bahan menunjukkan kenaikan diameterbutiran selama proses heat treatment. Dimana korelasi antara diameter butiran dan sifat mekanisadalah berbanding terbalik sesuai dengan rumus yang dikemukakan oleh Hall and Petch method.Kata Kunci: Heat Treatment, Baja Karbon Sedang, Sifat Mekanis, Metallografi