PENGARUH JENIS PUPUK PADA BERBAGAI SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI
Main Authors: | Sasmita, Ellen Rosyelina; Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta Jl. SWK 104 Condong Catur Yogyakarta, Hardiastuti, Siwi; Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta Jl. SWK 104 Condong Catur Yogyakarta |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://jurnal.fp.uns.ac.id/index.php/semnas/article/view/978 http://jurnal.fp.uns.ac.id/index.php/semnas/article/view/978/644 |
Daftar Isi:
- Tanaman padi ialah tanaman penghasil beras yang digunakan sebagai bahan pangan utama hampir 90% penduduk Indonesia. Untuk meningkatkan produksi padi memerlukan teknik budidaya yang tepat serta masukan hara yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan hasil padi yang maksimal. Penelitian bertujuan untuk membandingkan pengaruh penggunaan jenis pupuk anorganik yang dikombinasikan dengan pupuk organik pada berbagai sistem tanam jajar legowo terhadap pertumbunan dan hasil tanaman padi. Penelitian ini menggunakan rancangan split plot acak kelompok (Split Plot Randomized Complete Design) dengan tiga ulangan. Sebagai petak utama (main plot) adalah jenis pupuk, terdiri dari 3 aras yaitu P1= 100% pupuk anorganik (Phonska 600 kg/ha), P2: 50% pupuk anorganik + 10 ton/ha pupuk organik hayati BATAN dan P3: 50% pupuk anorganik + 10 ton/ha pupuk organik Faperta UPN “Veteran” Yogyakarta). Sebagai anak petak (sub plot) adalah sistem tanam jajar legowo, terdiri dari 3 aras yaitu: J1: Jajar Legowo 2: 1, J2: Jajar Legowo 3 : 1, dan J3: Jajar Legowo 4 : 1. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada interaksi antara jenis pupuk dan sistem tanam jajar legowo terhadap pertumbuhan dan hasil padi. Jenis pupuk 100% anorganik tidak berbeda nyata dengan 50% anorganik + organik BATAN dan 50% anorganik + organik FP UPN pada tinggi tanaman 56 hari setelah tanam, jumlah anakan produktif, panjang malai, bobot 1000 butir dan hasil. Ketiga sistem tanam jajar legowo tidak memberikan pengaruh yang berbeda terhadap tinggi tanaman; sistem tanam jajar legowo 4 : 1 memberikan jumlah anakan dan jumlah anakan produktif lebih banyak dibandingkan jajar legowo 2:1 dan 3:1. Sistem tanam jajar legowo 2 : 1 memberikan hasil paling tinggi dibanding sistem jajar legowo 3:1 dan 4:1.