Pengaruh Herbisida Parakuat Diklorida 135 G/L Terhadap Penekanan Gulma Pada Budidaya Kelapa Sawit Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)
Main Author: | Sumekar, Yayan; Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://jurnal.fp.uns.ac.id/index.php/semnas/article/view/2049 http://jurnal.fp.uns.ac.id/index.php/semnas/article/view/2049/1382 |
Daftar Isi:
- Kehadiran gulma pada pertanaman kelapa sawit merupakan salah satu kendala yang dapat mengurangi hasil panen, hal tersebut akibat adanya persaingan dalam pengambilan unsure hara, cahaya, ruang tumbuh, dan air. Selain gulma dapat berkompetisi secara fisik, gulma juga mampu berkompetisi secara kimia dengan dikeluarkannya zat alelopati. Sehubungan adanya kerugian langsung maupun tidak langsung akibat kehadiran gulma pada pertanaman budidaya, maka pengendalian gulma mutlak diperlukan. Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu secara mekanis, kultur teknis, biologis, kimia dengan penggunaan herbisida, atau secara terpadu. Diantara berbagai macam cara pengendalian gulma yang paling banyak dilakukan dengan penggunaan herbisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan herbisida Parakuat diklorida 135 g/l untuk pengendalian gulma umum pada tanaman kelapa sawit TBM. Penelitian dilaksanakan di Perkebunan Kelapa Sawit di Cikelet, Garut Selatan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Percobaan menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 7 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari Parakuat diklorida 135 g/l dengan dosis 405 g/ha; 540 g/ha; 675 g/ha; 810 g/ha; 945 g/ha; penyiangan secara manual dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa herbisida parakuat diklorida 135 g/l dosis 405-945 g/ha terbukti berpengaruh sangat baik dan efektif dalam mengendalikan gulma golongan daun lebar seperti Ageratum conyzoides, Galinsoga parviflora, Richardia brasiliensis, Borreria alata, dan gulma lainnya. Herbisida parakuat diklorida 135 g/l dosis 405-945 g/ha pada semua dosis yang diujikan tidak memperlihatkan gejala keracunan pada tanaman kelapa sawit belum menghasilkan.