Daftar Isi:
  • Pembangunan perkebunan kelapa sawit rakyat yang dimulai dengan pola PIR telah berhasil menjadikan perkebunan kelapa sawit sebagai sumber pekerjaan, pendapatan dan penanggulangan kemiskinan serta sumber devisa negara. Setelah lebih dari 25 tahun, perkebunan kelapa sawit rakyat sudah mulai tidak produktif lagi sehingga perlu diremajakan namun kinerja program peremajaan kelapa sawit rakyat (PSR) relatif sangat rendah, hanya pekebun plasma yang ‘dapat’ berpartisipasi dalam peremajaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model peremajaan kelapa sawit pekebun swadaya yang sesuai dengan kharakteristik pekebun dengan menggerakan para pihak terkait secara berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode survei. Responden dalam penelitian ini adalah petani kelapa sawit pola swadaya sebanyak 275 orang dan 11 responden ahli Model prioritas dianalisis menggunakan analisis AHP (Analytical Hierarchy Process). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model Kemitraan Penuh adalah model terbaik untuk meremajakan kebun kelapa sawit pekebun swadaya, namun daya jangkau model ini sangat terbatas. Model yang lebih berpihak dan sesuai dengan karakteristik pekebun swadaya untuk dikembangkan adalah Model Offtaker Pekebun Swadaya yang dalam pelaksanaannya dilakukan dengan pendekatan pemberdayaan.