Analisis Daya Saing Minyak Kelapa Sawit di Pasar Tujuan Alternatif Ekspor Tahun 2001-2020
Main Authors: | Oktaviana, Prima Riska; Magister Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 Kentingan Surakarta 57126, Darsono, Darsono; 2Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 Kentingan Surakarta 57126, Barokah, Umi; Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 Kentingan Surakarta 57126 |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://jurnal.fp.uns.ac.id/index.php/semnas/article/view/2039 http://jurnal.fp.uns.ac.id/index.php/semnas/article/view/2039/1416 |
Daftar Isi:
- Ekspor minyak kelapa sawit Indonesia selama dua dekade terakhir, terus mengalami pertumbuhan yang didasari pada meningkatnya kuantitas serta nilai ekspornya. Posisi Indonesia sebagai negara eksportir utama minyak kelapa sawit dunia perlu dipertahankan. Salah satunya adalah dengan mencari negara tujuan alternatif ekspor yang lain. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap negara tujuan utama. Sebuah analisa untuk mengetahui alternatif negara tujuan ekspor yang memiliki daya saing ekspor tinggi tentu diperlukan. Penelitian daya saing produk minyak kelapa sawit Indonesia di analisa berdasarkan negara tujuan alternatif ekspor (Belanda, Amerika Serikat, dan Mesir). Metode yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana ekspor minyak kelapa sawit Indonesia mampu berdaya saing di pasar internasional adalah analisis RCA (Revealed Comparative Advantage) dan untuk mengetahui apakah suatu produk dalam performa yang dinamis atau tidak digunakan alat analisis EPD (Export Product Dynamics). Hasil analisis menunjukkan bahwa ekspor minyak kelapa sawit Indonesia memiliki daya saing yang kuat di pasar tujuan alternatif ekspor Belanda, Amerika Serikat dan Mesir dengan nilai rata-rata RCA sebesar 55,37, 26.49, dan 48,83. Hasil analisis EPD menunjukkan bahwa perdagangan minyak kelapa sawit Indonesia ke Belanda, Amerika Serikat dan Mesir masing-masing berada pada kuadran retreat, falling star dan rising star. Pemerintah dapat memberikan kebijakan yang sesuai untuk mendukung Mesir yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif sebagai salah satu alternatif tujuan ekspor minyak kelapa sawit yang menjanjikan.