Identifikasi Komposisi dan Dominansi Gulma pada Lahan Terbuka dan Ternaungi Di Lahan Pasir Pantai Samas, Kabupaten Bantul, Yogyakarta
Main Author: | Arini, Nindya; Fakultas Pertanian, Universitas Muria Kudus Jl. Lingkar Utara Gondangmanis, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia 59327 |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://jurnal.fp.uns.ac.id/index.php/semnas/article/view/1808 http://jurnal.fp.uns.ac.id/index.php/semnas/article/view/1808/1089 |
Daftar Isi:
- Usaha budidaya pertanian di lahan pasir pantai merupakan upaya ekstensifikasi dalam meningkatkan produksi pertanian. Sama halnya dengan praktik budidaya tanaman di lahan optimum, kehadiran gulma di lahan pasir pantai juga dapat menurunkan produksi tanaman. Pengelolaan gulma di lahan pasir pantai didasarkan pada kondisi lahan. Kondisi lahan yang terbuka maupun ternaungi di lahan pasir pantai memiliki karakteristik yang berbeda. Dengan mengetahui komposisi gulma di lahan tersebut akan ditentukan pengendalian yang tepat. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan sampling menggunakan kerangka kawat berukuran 50 cm x 50 cm. Masing-masing lahan diambil 3 titik sampel. Pada setiap titik dilakukan pengambilan gulma. Data dianalisis dengan menghitung frekuensi nisbi, kerapatan nisbi, dominansi nisbi, summed domination ratio (SDR) dan koefisien komunitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gulma jenis rumputan paling mendominasi pada lahan terbuka (Axonopus compressus. Digitaria ciliaris dan Echinochloa colonum. Sedangkan gulma di lahan ternaungi menunjukkan gulma jenis daun lebar yang mendominasi (Amaranthus palmeri, Commelina benghalensis, Gomphrena globasa, Hyptis suavadens, Tridax procumbens). Adapun nilai SDR paling tinggi baik pada lahan terbuka maupun ternaungi adalah gulma Axonopus compressus dengan nilai berturut-turut 57,51% dan 24,47% Nilai koefisien komunitas yang didapatkan dari lahan terbuka dan ternaungi adalah 59,69%. Nilai ini menunjukkan bahwa keragaman komunitas gulma di kedua lahan heterogen atau berbeda.