Daftar Isi:
  • Pola tanam yang dilakukan petani kebanyakan masih menerapkan cara tanam monokultur dan hanya sebahagian kecil saja yang menerapkan pola tanam tumpang sari. Upaya optimalisasi penggunaan lahan, meningkatkan pendapatan petani dan diversitas produk pangan, penerapan pola tanam tumpang sari adalah salah satu solusi yang perlu dikembangkan. Penelitian bertujuan (i) melihat respon tanaman padi, jagung dan kedelai yang ditanam secara tumpang sari, (ii) membandingkan pola tanam monokultur dengan tumpang sari. Kajian ini dilaksanakan di Desa Sena, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang dari bulan Agustus hingga Desember 2018. Perlakuan yang diterapkan adalah pola tanam tumpang sari padi-jagung, padi-kedelai dan jagung-kedelai. Sebagai pembanding dilakukan penanaman padi, jagung dan kedelai secara monokultur. Perlakuan disusun menurut rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan, masing-masing pada petakan 20x25 m2. Jarak tanam monokultur yang digunakan yaitu 25x25x50 cm untuk tanaman padi, dan 25x50x75 untuk tanaman kedelai dan jagung, sedangkan jarak tanam tumpang sari yang digunakan adalah 75 cm antar komoditi. Hasil kajian memperlihatkan bahwa pola tanam tumpang sari jagung-kedelai adalah yang paling sesuai dengan nilai kesetaraan lahan >1 dan pola ini mampu memberikan pendapatan terbanyak. Sedangkan pola tanam padi-jagung atau padi-kedelai perlu dilakukan perbaikan sistem budidaya pola tanamnya.