STUDI MORFOLOGI DAN ANALISIS KORELASI ANTAR KARAKTER KOMPONEN HASIL TANAMAN SEREH WANGI (Cymbopogon sp.) DALAM UPAYA PERBAIKAN PRODUKSI MINYAK

Main Authors: Djoar, Djati Waluyo, Sahari, Panut, Sugiyono, Sugiyono
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Caraka Tani - Journal of Agricultural Science , 2012
Subjects:
Online Access: http://jurnal.fp.uns.ac.id/index.php/caraka/article/view/172
http://jurnal.fp.uns.ac.id/index.php/caraka/article/view/172/139
Daftar Isi:
  • Study Morphology and Correlation Analysis Inter Componen Yield Caracter of Citronella (Cymbopogon citratus). Lemongrass is familiar in Indonesia as a cooking ingredient known as Lemongrass (Cymbopogon citratus). Citronella considered as a rare plant that most people do not recognize yet. There are two species of Citronella are known Citronella Lenabatu (Cymbopogon nardus) and Citronella Mahapengiri (Cymbopogon winterianus) which is an essential oil taken as a raw material to make medicine and perfume. This research was conducted in BKPH Southern Lawu, RPH Watukempul and consortium village of Sendang, district Jatipuro, Wonogiri on December 2010. The purpose of this research are to find morphology characteristic, yield of essential oil and the variety level of Citronella, that all used as the selection foundation to get a bit of blood. This research uses 30 samples/accessions based on Random Proportions. Observation is conducted on the characteristic of morphology and yield of essential oil, variety level is implemented based on the Cluster analysis with average linkage method. The results show that 24,90% variety of Citronella in the area is not too varied. This variation can be seen from the morphological characteristic, and the differences of yield of essential oil produced. Accessions 26 and accessions 24 have highest oil yield with 1.421% and 1.25%. The two samples have similar in the morphology, which they have similar red to purple leaf color, similar in the minimum number of plants in one clump (50-100) and the tall of plant that not too high (150 cm -200 cm). Components of plant cintronella fragrant hat could be use as selection criteria including of low plant hight, shorter of leaf size, number of plants per hill slightly and Shorter of stem length.
  • Studi Morfologi dan Analisis Korelasi Antar Karakter Komponen Hasil Tanaman Sereh Wangi (Cymbopogon sp.) dalam Upaya Perbaikan Produksi Minyak. Sereh cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai bumbu masak, yaitu sereh dapur (Cymbopogon citratus). Sereh wangi termasuk tanaman dengan kriteria langka dan belum banyak masyarakat mengenalnya, terdapat dua spesies yang sudah diketahui yaitu sereh wangi Lenabatu (Cymbopogon nardus) dan sereh wangi Mahapengiri (Cymbopogon winterianus) yang khusus diambil minyak atsirinya sebagai bahan baku parfum dan obat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2010 sampai Februari 2011 di BKPH Lawu Selatan RPH Watukempul dan Konsorsium Desa Sendang, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter morfologi, rendemen minyak atsiri dan tingkat keragaman sereh wangi, digunakan sebagai landasan seleksi untuk mendapatkan bibit unggul. Penelitian ini menggunakan 30 sampel/aksesi, ditentukan secara Random Proporsional. Pengamatan dilakukan pada karakter morfologi dan rendemen minyak atsiri, tingkat keragaman ditentukan dari analisis Cluster dengan metode average linkage (pautan rataan) dan keeratan hubungan antara sifat komponen hasil dengan rendemen minyak dilakukan analisis korelasi.. Dari hasil penelitian didapat keragaman sereh wangi sebesar 24,90 % yan Keragaman tersebut terlihat dari sifat morfologi, dan perbedaan rendemen minyak yang dihasilkan. Aksesi 26 dan aksesi 24 memiliki rendemen minyak tertinggi yaitu 1,421 % dan 1,25 %. Kedua aksesi ini memiliki persamaan dari segi morfologi yaitu warna pelepah daun merah keunguan, memiliki jumlah tanaman per rumpun sedikit antara (50-100) dan memiliki tinggi tanaman tidak terlalu tinggi (antara 150-200 cm).Sifat tinggi tanaman, jumlah tanaman per rumpun dan panjang daun memiliki hubungan negatip sangat nyata, sedangkan sifat panjang pelepah memiliki hubungan nyata dengan rendemen minyak atsiri sehingga dapat digunakan sebagai kriteria seleksi dalam upaya peningkatan hasil minyak.