EXPLORATION OF BACTRIOPHAGE VIRULENT TO XANTHOMONAS CAMPESTRIS PV CAMPETRIS TOWARD DEVELOPMENT AS BIOCONTROL AGENT FOR CABBAGE BLACK ROT DISEASE

Main Authors: Widadi, Sri, Linayanti, Linayanti, Sumiyati, Sumiyati
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Caraka Tani - Journal of Agricultural Science , 2012
Subjects:
Online Access: http://jurnal.fp.uns.ac.id/index.php/caraka/article/view/169
http://jurnal.fp.uns.ac.id/index.php/caraka/article/view/169/136
Daftar Isi:
  • Black rot disease which is caused by Xanthomonas campestris pv campetris is an important disease on cabbage and so far could not be controlled satisfactory yet. Recently, people getting conscious the negative effect of applicating synthetic pesticides and the importance of using biocontrol agents fo controlling pests because they are relatively save and environmentally friendly. Bacteriophage is viruse that infects bacteria. The use of phages for disease control is a fast expanding area of plant protection with great potential to replace the chemical control and now prevalent. Phages can be used effectively as part of integrated disease management strategies. The relative ease of preparing phage treatments and low cost of production of these agents make them good candidates for widespread use in developing countries as well. So far, in Indonesia bacteriophage exploration for development as biocontrol agents has not been conducted yet. On the other hand, Indonesia is one of view countries having a lot of biodiversity resourches in the world. So it can be predicted that it is a lot of bacteriophages strains naturally, which could be developed for biocontrol agents of black rot disease in cabbage. This research was aimed to isolate some bacteriophage virulent to Xanthomonas campestris pv campetris from field. X. campestris pv campetris has been isolated from diseased cabbage in Blumbang, Tawangmangu. Biological characterization assay of 10 diseased cabbage leaf samples showed that all sample were indicated innfected by X. campestris pv campetris. Whereas plaque assay of 10 samples taken from fields showed indication of plague formation. This research still be continued to explore more samples form Tawangmangu, and also from other cabbage field in Central Java.
  • Eksplorasi Bactriophage virulen untuk Xanthomonas campestris pv campetristerhadap Pembangunan sebagai Agen biokontro untuk Penyakit Kubis Busuk Hitam. Penyakit busuk hitam yang disebabkan oleh Xanthomonas campestris pv campetris adalah penyakit penting pada tanaman kubis dan sejauh ini belumu untuk memuaskan memuaskan dikendalikan. Baru-baru ini, orang semakin sadar dampak negatif dari aplikasikan pestisida sintetis dan pentingnya menggunakan agen bioconrol untuk mengendalikan hama karena mereka relatif aman dan ramah lingkungan. Bakteriofage adalah virus yang menginfeksi bakteri.Penggunaan fag untuk pengendalian penyakit merupakan daerah berkembang cepat perlindungan tanaman dengan potensi besar untuk menggantikan kontro l kimia dan sekarang lazim. Fag dapat digunakan secara efektif sebagai bagian dari strategi manajemen penyakit terpadu.Yang relatif mudah untuk mempersiapkan perawatan fag dan biaya produksi yang rendah dari agen-agen membuat mereka kandidat yang baik untuk digunakan secara luas di negara berkembang juga. Sejauh ini, dalam eksplorasi bakteriofage di Indonesia untuk dikembangkan sebagai agen biokontrol belum dilakukan belum. Di sisi lain, Indonesia adalah salah satu negara pandang memiliki banyak resources keanekaragaman hayati di dunia. Jadi dapat diperkirakan bahwa banyak strain bakteriofag alami, yang dapat dikembangkan untuk agen biokontrol penyakit busuk hitam pada kubis.Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi beberapa bakteriofag virulen untukXanthomonas campestris pv campetris dari lapangan. X. campestris pv campetris telah diisolasi dari kubis sakit di Blumbang, Tawangmangu. Karakterisasi uji biologis dari 10 sampel daun kubis yang sakit menunjukkan bahwa sampel semuanya diindikasikan oleh X. campestris pv campetris. Sedangkan uji plak dari 10 sampel yang diambil dari bidang menunjukkan indikasi pembentukan wabah. Penelitian ini masihterus menggali lebih banyak sampel membentuk Tawangmangu, dan juga dari bidang lain kubis di Jawa Tengah.