Tampilan Vulva Sapi berahi yang Disinkronisasi Menggunakan Hormon PgF2α pada Paritas Berbeda

Main Authors: Rahmawati, Zulaikhah Nur; Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang, Samsudewa, D.; Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang, Setiatin, E. T.; Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang
Other Authors: Universitas Diponegoro
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS , 2019
Subjects:
IM
Online Access: http://jurnal.fp.uns.ac.id/index.php/semnas/article/view/1351
http://jurnal.fp.uns.ac.id/index.php/semnas/article/view/1351/874
Daftar Isi:
  • Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh PGF2α terhadap tampilan vulva sapi perah berahi pada paritas yang berbeda. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi perah betina dengan berbagai paritas yaitu P0 (4 ekor), P1 (5 ekor), P2 (1 ekor) dan P3 (1 ekor). Sinkronisasi berahi menggunakan PGF2α dengan dosis 50 mg/ekor secara intramuskular (IM) dan pengamatan dilakukan 24 jam setelah di injeksi PGF2α setiap 6 jam sekali sampai kemunculan tanda berahi berakhir. Parameter yang diamati adalah tampilan vulva meliputi : perubahan warna, kebengkakan dan suhu vulva. Data dianalisis dengan Kruskal-Wallis dengan bantuan Statistical Package for the Social Science (SPSS) 16, bila berbeda nyata (P<0,05) dilanjutkan dengan uji Mann Whitney Test untuk mengetahui perbedaan antar paritas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sinkronisasi berahi menggunakan PGF2α pada sapi perah dengan paritas berbeda mampu memunculkan berahi secara serentak dalam waktu tiga hari dan terdapat pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap perubahan warna vulva pada pengamatan jam ke-96 dan kebengkakan vulva pada pengamatan jam ke-90, sedangkan pada suhu vulva sapi berahi yang disinkronisasi tidak terdapat pengaruh (P>0,05). Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sinkronisasi berahi menggunakan hormon PGF2α pada sapi perah yang berbeda paritas mampu memunculkan intensitas tampilan vulva berahi yang berbeda antar paritasnya.