Respon Varietas Sawi (Brassica sinensis) terhadap Bahan Mikroorganisme Lokal (MOL): Bonggol Pisang, Limbah Buah dan Limbah Sayur
Main Authors: | Roeswitawati, Dyah; Departemen Agroteknologi, Universitas Muhammadiyah Malang, Sari, Surya Fitri Indri; Mahasiswa Departemen Agroteknologi, Universitas Muhammadiyah Malang, Sukorini, Henik; Departemen Agroteknologi, Universitas Muhammadiyah Malang |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://jurnal.fp.uns.ac.id/index.php/semnas/article/view/1119 http://jurnal.fp.uns.ac.id/index.php/semnas/article/view/1119/785 |
Daftar Isi:
- Kebutuhan masyarakat akan tanaman sawi semakin meningkat untuk seiringdengan pertambahan penduduk. Sawi dikonsumsi baik daun maupun bunganya dalam bentuk olahan maupun dalam bentuk olahan. Kendala yang dihadapi petani belakangan ini adalah masalah pupuk yaitu sulit mendapatkan serta mahal.harganya[3]. Mikroorganisme lokal adalah kelompok mikroorganisme yang mampu menguraikan limbah organik menjadi pupuk organik cairsehingga bisadimanfaatkan oleh tanaman, murah harganya serta tidak mengakibatkan polusi lingkungan[1].Mikroorganiame lokal dapat dimanfaatkan sebagai starter dalam pembuatan pupuk organik dalam bentuk padat maupun cair [2]. Bahan utama mikroorganisme lokal biasanya berasal dari karbo hidrat, selulose, glukose dan sumber mikroorganisme itu sendiri yang kemudian difermentasikan. Penelitian dilaksanakan untuk menguji respon varietas sawi terhadap bahan limbah mikroorganisme lokal (MOL). Merupakan percobaan faktorial yang disusun secara acak kelompok, faktor pertama adalah varietas sawi dan faktor kedua adalah macam bahan limbah organik. Hasil percobaan menunjukkan tidak terjadi interaksi antara varietas dan macam bahan limbah organik.Masing-masing varietas menujukkan respon berbeda terhadap perlakuan pemberian bahan limbah organik yang berbeda yang ditunjukkan oleh peubah pertumbuhan tanaman.