Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pemburu Madu Hutan di Dusun Arung Santek, Pulau Moyo
Main Authors: | Hidayatullah, Muhammad; Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu, Handoko, Cecep; Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu, Maring, Abdul Jafar; Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu, Ramdiawan, Ramdiawan; Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu |
---|---|
Other Authors: | Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu |
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://jurnal.fp.uns.ac.id/index.php/semnas/article/view/1051 http://jurnal.fp.uns.ac.id/index.php/semnas/article/view/1051/763 |
Daftar Isi:
- AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang kondisi sosial ekonomi masyarakat dan aktivitas berburu madu hutan di Dusun Arung Santek, Desa Labuhan Aji, Pulau Moyo. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan kuisioner kepada 20 responden yang ditetapkan secara purposif sesuai dengan tujuan penelitian. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan dibahas dengan pendekatan konservasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Arung Santek termasuk dalam kelas ekonomi menengah kebawah dengan pendapatan berkisar antara Rp. 1.000.000,- - Rp. 2.000.000,-, tingkat pendidikan rendah. Pekerjaa utama sebagai petani dan sebagian kecil sebagai nelayan. Aktivitas berburu madu hutan dilakukan hampir semua laki-laki dewasa di dusun ini, karena nilai ekonomi dari madu hutan relatif tinggi. Hasil berburu madu hutan yang dilakukan secara berkelompok menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat dari hasil hutan bukan kayu. Sumberdaya alam yang melimpah membuat masyarakat kurang memperhatikan aspek kelestarian dan keberlanjutan dalam pemanfaatannya. Meskipun belum memberi dampak yang signifikan, namun pemanfaatan yang kurang memperhatikan aspek kelestarian tersebut dikhawatirkan dapat mengancam sumber sumber kehidupan bagi masyarakat dusun Arung Santek dan Pulau Moyo secara keseluruhan. Sebanyak 70% responden mengatakan terjadi penurunan tutupan lahan, 70% mengatakan terjadi penurunan debit air serta 70% responden mengatakan terjadi penurunan perolehan hasil berburu madu hutan. Perlu komitmen seluruh pihak yang terkait dengan pengelolaan hutan, agar tidak terjadi lagi aktivitas pemanfaatan kawasan hutan yang bertolak belakang dengan nilai-nilai kelestarian lingkungan.