Kerapatan dan Bentuk Kristal Kalsium Oksalat Umbi Porang (Amorphophallus Muelleri Blume) Hasil Penanaman dengan Perlakuan Pupuk P dan K pada Fase Pertengahan Pertumbuhan
Main Authors: | novita, meilisa dwi ayu, Indriyani, Serafinah |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
University of Brawijaya
, 2013
|
Online Access: |
https://biotropika.ub.ac.id/index.php/biotropika/article/view/142 https://biotropika.ub.ac.id/index.php/biotropika/article/view/142/116 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk kristal kalsium oksalat yang ditemukan, pengaruh dari pupuk P dan K terhadap kerapatan kristal kalsium oksalat pada bagian tepi dan tengah umbi porang, dan mengetahui dosis pemberian pupuk P dan K yang dapat menurunkan kerapatan total kristal kalsium oksalat. Penelitian dilakukan dengan RAK pola faktorial 4x4 menggunakan 3x ulangan. Pemberian level pupuk P dan K masing-masing yaitu 0; 2,16; 4,32; dan 6,36 g/12 kg tanah,. Pengamatan kristal kalsium oksalat dilakukan dengan membuat preparat semi permanen, kemudian dilanjutkan dengan pengamatan mikroskopis kerapatan kristal kalsium oksalat yang meliputi bagian tepi dan tengah umbi. Data dianalisis statistik menggunakan ANOVA dengan α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan empat bentuk kristal kalsium oksalat yaitu rafida kecil, rafida besar, druse, dan X1. Perlakuan kombinasi pupuk P dan K tidak mempengaruhi kerapatan total kristal kalsium oksalat. Perlakuan dengan dosis pupuk P tunggal yang menghasilkan kerapatan total kristal kalsium oksalat paling rendah adalah dosis 4,32 g/12 kg tanah, sedangkan perlakuan tanpa pemberian pupuk P atau dosis 0 g/12 kg tanah memiliki kerapatan total kalsium oksalat paling tinggi. Perlakuan dengan pupuk K tunggal pada dosis 6,36 g/12 kg tanah memiliki kerapatan total kristal kalsium oksalat paling rendah, sedangkan kerapatan kristal kalsium oksalat paling tinggi terjadi pada perlakuan dengan dosis pupuk K 4,32 g/12 kg tanah. Perlakuan P secara tunggal memiliki pengaruh yang lebih baik untuk menurunkan kerapatan total kristal kalsium oksalat umbi porang pada fase pertengahan dibandingkan dengan pemberian pupuk K secara tunggal. Kata kunci : kerapatan kristal kalsium oksalat, kristal kalsium oksalat, porang , unsur K, unsur P