PERBANDINGAN MEDIA MURASHIGE & SKOOG DAN PENN STATE CACAO UNTUK EMBRIOGENESIS SOMATIK DARI EKSPLAN BEBERAPA BAGIAN BUNGA KAKAO

Main Authors: -, Avivi, S, -, Hardjosoedarmo, S, -, Hartono, S.P.
Other Authors: LPPM UNPAD
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: DRPM Unpad , 2012
Online Access: http://jurnal.unpad.ac.id/bionatura/article/view/7600
http://jurnal.unpad.ac.id/bionatura/article/view/7600/3493
Daftar Isi:
  • Daya regenerasi kakao secara in vitro sangat dipengaruhi oleh komposisi media, jenis eksplan dan zat pengatur tumbuh. Penelitian ini mempelajari perbandingan efektivitas media Murashige & Skoog (MS) dan Penn State Cacao (PSC) untuk regenerasi embriogenesis somatik organ bunga kakao. Penelitiandisusun menurut rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan empat ulangan. Faktor pertama adalah dua macam media terdiri atas media MS dan media PSC, sedangkan faktor kedua adalah 5 macam bagian organ bunga terdiri dari petala, staminodia, anthera, dasar bunga, dan putik. Bahan tanaman yang digunakan adalah klon DR1. Tahap penelitian ini terdiri dari tahap inisiasi, induksi, multiplikasi dan perakaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Media PSC memberikan respon lebih baik dibandingan media MS pada tahap inisiasi dan induksi. Dari lima organ bunga yang dikulturkan, hanya petala, staminodia dan anthera yang mudah berkalus. Inisiasi kalus terbaik terjadi pada media PSC yang ditunjukkan oleh parameter persentase eksplan berkalus. Respon persentase kalus yang terbentuk pada 12 hari setelah tanam (HST) tertinggi terjadi pada eksplan petala (100%), diikuti staminodia (98,5%) dan anthera (22,3%). Pada tahap induksi, media PSC juga menjadi media yang lebih baik dari media MS. Persentase eksplan menghasilkan embrio pada tahap induksi (10 minggu setelah tanam/MST) tertinggi dihasilkan oleh petala (12,0%) diikuti oleh staminodia (4,0 %) dan anthera (2,8 %).Kata kunci: bibit kakao, embriogenesis somatik, organ bunga