PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SALAM (SYZYGIUM POLYANTHUM) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA INSISI PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS STRAIN WISTAR)
Main Authors: | marwansyah, Marwansyah, Sajidah, Ainun |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
, 2020
|
Online Access: |
http://ejurnal-citrakeperawatan.com/index.php/JCK/article/view/135 http://ejurnal-citrakeperawatan.com/index.php/JCK/article/view/135/140 |
Daftar Isi:
- Latar belakang : Daun salam bisa dimanfaatkan untuk pengobatan luka dengan menempelkannya ditempat luka. Salah satu kandungan dari daun salam adalah sebagai anti bakteri yang dapat membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri sehingga dapat menyembuhkan penyakit infeksi dan mencegah adanya peradangan. Tujuan penelitian untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Daun Salam (Syzygium polyanthum) terhadap penyembuhan Luka Sayat pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus Strain Wistar). Metoda : Jenis penelitian True eksperimental dengan Postest Only Control Group Design, menggunakan hewan coba tikus putih (Rattus norvegicus strain wistar), teknik sampling dengan simple random sampling, terdiri 4 kelompok yaitu 2 kelompok dengan perlakuan pemberian ekstrak daun salam masing-masing 15% dan 30%, 1 kelompok kontrol positif dengan pemberian cairan iodine povidone dan 1 kelompok kontrol negatif tanpa diberikan bahan apapun. Data dianalisa menggunakan analisis deskriptif, uji normalitas data dengan Shapiro Wilk, Uji komparasi Kruskall Wallis Test. Hasil : Kelompok perlakuan dengan Ekstrak Daun Salam 15% rata-rata lama penyembuhan yaitu 8,8 hari. Ekstrak Daun Salam 30% rata-rata 11 hari dan povidon iodine 10% rata-rata 9,2 hari sedangkan untuk kontrol rata-rata 15,6 hari. Hasil uji Kruskall-Wallis menunjukkan nilai Asymp. Sig < 0,05 menunjukkan ada perbedaan pemberian ekstrak daun salam dengan lama penyembuhan luka insisi. Kesimpulan : Dosis penggunaan yang memberikan efek terbaik untuk mempercepat proses penyembuhan luka insisi adalah ekstrak daun salam dengan konsentrasi 15%. Diperlukan uji toksisitas, untuk mengetahui efek bahan yang terdapat di dalam ekstrak daun salam (Syzygium Polyanthum). Masyarakat sebaiknya menggunakan ekstrak daun salam (Syzygium Polyanthum) sebagai alternatif untuk bahan penyembuhan luka bersih