Daftar Isi:
  • Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia dan menjadi salah satu masalah kesehatan yang banyak ditemukan di Indonesia khususnya yang sering terjadi pada balita. Prevalensi penyakit ISPA yang cukup tinggi menimbulkan dampak yang membawa akibat pada tingginya konsumsi obat antibiotik khususnya di sarana kesehatan seperti di Puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien ISPA balita di Puskesmas Bumiayu berdasarkan tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat, tepat dan tepat dosis. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental yang dilakukan secara retrospektif dengan pengumpulan data rekam medik pasien ISPA balita pada periode Januari–Maret 2018 yang memenuhi kriteria inklusi. Teknik pengambilan sampel dengan Simple Random Sampling, dan diperoleh sampel sebanyak 158 pasien. Analisis data adalah analisis deskriptif dengan menggunakan rumus kerasional terapi dan dengan uji komparasi menggunakan uji T-independen. Hasil penelitian menunjukkan antibiotik yang paling banyak digunakan adalah amoksisilin (86,71%), dan kotrimoksazol (13,29%). Ketepatan pemberian antibiotik berdasarkan parameter tepat indikasi 1,90%, tepat pasien 100%, tepat obat 1,9%, dan tepat dosis 32,91%. Hasil parametrik dari uji normalitas nilai Sig. > 0,05, sehingga dapat dinyatakan data sekunder yang diperoleh adalah homogen. Hasil Uji T-Independen menujukan bahwa nilai Sig. (2-tailed) > 0,05. Penggunaan obat antibiotik rasional sebesar 34% dan tidak rasional sebesar 66%.