ANTIFUNGAL ACTIVITY OF Piper betle L. var RubrumLEAVESETHANOL EXTRACT CREAM ON FEMALE RABBITINFECTED Candida albicansATCC® 10231

Main Authors: Ningsih, Dwi, Sukmawanti, Aneng Ardiya, Widodo, Gunawan Pamudji
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi , 2015
Online Access: http://ejurnal.setiabudi.ac.id/ojs/index.php/farmasi-indonesia/article/view/87
http://ejurnal.setiabudi.ac.id/ojs/index.php/farmasi-indonesia/article/view/87/82
Daftar Isi:
  • Piper betle L. var Rubrumbe one of herbal that have historically been used as an antifungal. Flavonoid, alkaloid, saponin, tannin, and essential oils that consisting in it was expectedhave antifungal activity. Thestudy aimto determine theantifungal activity ofPiper betle l. var Rubrumleaves ethanol extract creamon female rabbit infectedCandida albicans ATCC® 10231. The antifungal experiment of Piper betle L. var Rubrumdone by infecting vagina New Zealand White rabbits with Candida albicans ATCC® 10231. Forty-eight hours after infection, vaginal smeared with 96% ethanol extract of Piper betel leaf concentration of 2.5%, 5%, 10%, and ketoconazole 2% as a positive control. Clinical symptoms that arise in the rabbit vagina during healing were observed and the number of fungal colonies of rabbit vagina calculated. The data obtained were analyzed with Anova methods with significant level of 95%, followed by SNK test. The results showed that 96% ethanol extract cream Piper betel leaf concentration of 2.5%, 5%, and 10% have antifungal effect. Cream with a 10% concentration was the most effective as an antifungal.
  • Tanaman sirih merah (Piper betle L. var Rubrum) merupakan salah satu tanaman yang secara turun temurun digunakan sebagai antijamur. Flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, dan minyak atsiri yang terkandung di dalamnya diduga mempunyai aktivitas antijamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antijamur krim ekstrak etanol 96% daun sirih merah terhadap Candida albicans ATCC® 10231 pada kelinci betina. Uji efek antijamur Candida albicans ATCC® 10231 dilakukan dengan menginfeksi vagina kelinci New Zealand White dengan jamur Candida albicans ATCC® 10231.Empat puluh delapan jam setelah infeksi, vagina diolesi krim ekstrak etanol 96% daun sirih merah konsentrasi 2,5%, 5%, 10%, dan ketokonazol 2% sebagai kontrol positif. Gejala klinis yang timbul pada vagina kelinci selama penyembuhan diamati dan jumlah koloni jamur dari vagina kelinci dihitung. Data yang diperoleh dianalisa dengan metode analisis varian satu jalan dengan taraf kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan uji SNK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa krim ekstrak etanol 96% daun sirih merah konsentrasi 2,5%, 5%, dan 10% mempunyai efek antijamur. Krim dengan konsentrasi 10% paling efektif sebagai antijamur.