The Chemical Stability of Hibiscus (Hibiscus rosa sinensis L.) Flower Ethanolic Extract Syrup

Main Authors: RIZDHANIA, PRAISELA, MURRUKMIHADI, MIMIEK, -, Iswandi
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi , 2020
Online Access: http://ejurnal.setiabudi.ac.id/ojs/index.php/farmasi-indonesia/article/view/711
http://ejurnal.setiabudi.ac.id/ojs/index.php/farmasi-indonesia/article/view/711/562
Daftar Isi:
  • The ethanolic extract of hibiscus flower (Hibiscus rosa-sinensis L.) on concentration 1,25% had mucolytic effect (Septyani 2009) with alkaloid as its marker substances. Syrup was suitable because its local effect so mucus will be able to go off easily. The aim of this research was to determined chemical stability of syrup based on optimum formulation by reduction value of alkaloid as its parameter.  Hibiscus powder was extracted using maceration method with PE and its residue remacerated by ethanol 70%. Standard curve was made from isolate of alkaloid with various concentration on 5; 2,5; 1,25; 0,625; and 0,3125 μg/μl with regressional equation Y = -2,225 + 16,777 x. Syrup has been made in 3 formulation with various extract concentration on 1,00; 1,25; and 1,50%. Its physical stability including viscosity and decanted easily test has been checked then the chemical stability has been done by heated syrup on increasing term from 40o, 55oC and 70oC.   The  reduction of stability known by  reduction  of  alkaloid  value  as  AUC  from densitometer. It was analyzed using Anova two ways followed by Dunnett T3 with significancy (p 0,05). The result showed that increasing term was influence to reduction of alkaloid value but various extract concentrations were not. So it was concluded that syrup with 1,25% extract concentration had the best stability.
  • Ekstrak etanolik bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) pada konsentrasi 1,25% berkhasiat sebagai mukolitik (Septyani 2009) dengan zat penanda alkaloid. Sirup dianggap cocok sebagai sediaan karena diharapkan berefek lokal sehingga mempermudah keluarnya mukus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas kimiawi dari sirup yang sudah diketahui formula optimumnya dengan parameter penurunan kadar alkaloid yang terbaca pada densitometer. Ekstraksi dilakukan dengan petroleum eter kemudian residu dimaserasi dengan etanol 70%. Kurva baku dibuat dari isolat dengan konsentrasi 5; 2,5; 1,25; 0,625; dan 0,3125 μg/μl dan didapatkan persamaan Y = -2,225 + 16,777 x. Pembuatan sirup menjadi 3 formula konsentrasi ekstrak yaitu 1,00; 1,25; dan 1,50%. Selanjutnya sirup diuji viskositas dan kemudahan dituangnya sebagai uji mutu fisik. Uji stabilitas kimiawi dilakukan dengan memberi panas terhadap sirup pada suhu 40o, 55o dan 70oC kemudian penurunan kestabilan dapat diketahui berdasarkan penurunan kadar alkaloid total yang terbaca sebagai luas area puncak pada densitometer. Data dianalisis menggunakan Anova dua jalan dilanjutkan uji Dunnett T3 dengan signifikansi (p 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh kenaikan suhu terhadap penurunan kadar alkaloid, sedangkan perbedaan konsentrasi tidak berpengaruh terhadap penurunan kadar alkaloid. Formula yang paling stabil adalah formula dengan konsentrasi ekstrak etanolik 1,25%.