Antibacterial Activity of Mangosteen (Garcinia Mangostana) Leaf Extracts and Fractions Against Staphylococcus aureus

Main Authors: Turahman, Taufik, Sari, Ghani Nurfiana Fadma
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi , 2018
Online Access: http://ejurnal.setiabudi.ac.id/ojs/index.php/farmasi-indonesia/article/view/453
http://ejurnal.setiabudi.ac.id/ojs/index.php/farmasi-indonesia/article/view/453/441
Daftar Isi:
  • Infectious diseases are still one of the important public health problems to be considered especially in developing countries. Mangosteen leaf (Garcinia mangostana L.) is a well-known plant that is useful as an antioxidant, antibacterial and anticancer. This study aims to determine the chemical content and antibacterial activity of ethanol extract, n-hexane fraction, ethyl acetate and water of mangosteen leaves (Garcinia mangostana L.) on Staphylococcus aureus by diffusion and dilution Mangosteen leaves were extracted by maceration using 96% ethanol then continued by fractionation using a liquid-liquid extraction method. Antibacterial activity was then tested using disc diffusion method with a concentration of 12.5%, 25% and 50%. Positive control used was ciprofloxacin 5μg / disk and negative control of 5% Tween 80. Dilution test was carried out on the most active extract by looking at the MIC and MBC. Identification of compound groups can be done using Thin Layer Chromatography method. The results of antibacterial activity testing showed that the diameter of the largest inhibitory zone in Staphylococcus aureus bacteria was found in the water fraction of mangosteen leaves at 50% concentration with inhibition zone diameter (10 mm). The results of the minimum MIC inhibitory level and the minimum suicide rate of MBC at a concentration of 12.5%. The TLC test results showed that in the extracts and fractions of mangosteen leaves contained flavonoids, saponins and steroids
  • Penyakit infeksi masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting untuk diperhatikan khususnya di negara berkembang. Daun Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan tanaman yang cukup dikenal yang bermanfaat sebagai antioksidan, antibakteri, dan antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan kimia dan aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol, fraksi n-heksan, etil asetat dan air daun manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Staphylococcus aureus secara difusi dan dilusi Daun manggis diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan etanol 96% kemudian dilanjutkan fraksinasi menggunakan metode ekstraksi cair-cair. Selanjutnya diuji aktivitas antibakterinya dengan metode difusi cakram dengan konsentrasi 12.5%, 25% dan 50%. Kontrol positif yang digunakan adalah ciprofloksasin 5μg/disk dan kontrol negatif Tween 80 5%. Uji dilusi dilakukan terhadap ekstrak yang paling aktif dengan melihat KHM dan KBM nya. Identifikasi golongan senyawa dapat dilakukan dengan menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis. Hasil pengujian aktifitas antibakteri menunjukan diameter zona hambat terbesar pada bakteri Staphylococcus aureus terdapat pada fraksi air daun manggis konsentrasi 50% dengan diameter zona hambat (10 mm). Hasil kadar hambat minimum KHM dan kadar bunuh minimum KBM pada konsentrasi 12.5%. Hasil uji KLT menunjukkan bahwa dalam ekstrak dan fraksi daun manggis mengandung senyawa flavonoid, saponin dan steroid.