Antibacterial Activity of Kalkon Derivative Compounds from Miristisin Nutmeg
Main Authors: | Nilawati, Anita, Ansory, Hery Muhammad |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi
, 2017
|
Online Access: |
http://ejurnal.setiabudi.ac.id/ojs/index.php/farmasi-indonesia/article/view/361 http://ejurnal.setiabudi.ac.id/ojs/index.php/farmasi-indonesia/article/view/361/374 |
Daftar Isi:
- Nutmeg is a native Indonesian herb that has been used for food purposes such as spices and herbs, and the food industry. Miristisin is a typical compound that determines the quality of nutmeg oil and has several functional groups like allyl, phenyl, and ether. Kalkon derived compounds are secondary metabolites of flavonoids that have biological activities such as anticancer, cytotoxic, antimicrobial and antimalarial. The antibacterial properties are closely related to the α, β-unsaturated and the substituent of both aromatic rings, such as methylenedioxy groups, methoxy, Cl, Br, OH and so on. The aims of this study are to determine the antibacterial activity of kalkon derived from miristisin.Antibacterial activity test was performed on Escheresia Coli (E. Coli) and Staphylococcus Aureus (S. Aureus) bacteria. Antibacterial activity test was done by diffusion method by using disc from kalkon derivative compound in acetone with 1,25%; 2.5%, 5% and 10% of concentration. The positive control of Ciprofloxacin 5μg and negative control of acetone solvent. The inhibit zone of each concentration are determine the antibacterial activity the result of antibacterial test showed ihibition diameter zone at 1.25%; 2.5%, 5% and 10% concentration in E. Coli bacteria were 13mm, 19mm, 22 mm and 26 mm, respectively, whereas in S. aureus bacteria were 7 mm, 7 mm, 9 mm and 19 mm, respectively. The results of the test showed the greater of sample concentration, the greater antibacterial activity. Strong antibacteria activity was shown in E.Coli bacteria with concentration of 10%, while at the same concentration showed moderate activity in S.Aureus bacteria.
- Pala merupakan tanaman rempah asli Indonesia yang selama ini hanya digunakan untuk keperluan pangan seperti bumbu dan rempah, serta industri makanan. Miristisin adalah senyawa khas penentu kualitas minyak pala dan memiliki beberapa gugus fungsional, yaitu alil, fenil, dan eter. Senyawa turunan kalkon merupakan metabolit sekunder golongan flavonoid yang dikenal mempunyai aktivitas biologi seperti antikanker, sitotoksik, antimikroba dan antimalaria. Sifat antibakteri berkaitan erat dengan struktur keton α, β tak jenuh substituen yang terikat pada kedua cincin aromatiknya, seperti gugus metilendioksi, metoksi, Cl, Br, OH dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri senyawa turunan kalkon hasil sintesis dari miristisin buah pala.Uji aktivitas antibakteri dilakukan terhadap bakteri Escheresia Coli (E. Coli) dan Staphylococcus Aureus (S. Aureus). Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar dengan menggunakan cakram/disc dari larutan senyawa turunan kalkon dalam pelarut aseton dengan konsentrasi 1,25%; 2,5%, 5% dan 10% dan menggunakan kontrol positif Ciprofloxacin 5μg dan control negative pelarut aseton. Hasil pengujian kemudian dihitung zona hambat dari masing-masing konsentrasi untuk menentukan aktivitas antibakteri.Hasil uji antibakteri menunjukkan rata-rata diameter zona hambat larutan sampel pada konsentrasi 1,25%; 2,5%, 5% dan 10% pada bakteri E. Coli berturut turut 13mm, 19mm, 22 mm dan 26 mm, sedangkan pada bakteri S. Aureus berturut-turut 7 mm, 7 mm, 9 mm dan 19 mm. Hasil uji tersebut menunjukkan serbuk turunan kalkon hasil sintesis dari miristisin buah pala menunjukkan semakin besar konsentrasi sampel, semakin besar aktivitas antibakterinya. Aktivitas antibaketri kuat ditunjukkan pada bakteri E.Coli dengan konsentrasi 10%, sedangkan pada konsentrasi yang sama menunjukkan aktivitas sedang pada bakteri S.Aureus.