Penerapan Permainan Tradisional lima dasar dan model Pembelajaran probing promting dalam Meningkatkan hasil belajar siswapada Mata pelajaran IPA kelas iv SD negeri 15 Rejang Lebong

Main Authors: Yani, Septi, Taqiyudin, Muhammad, Amin, Muhammad
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://e-theses.iaincurup.ac.id/184/1/PENERAPAN%20PERMAINAN%20TRADISIONAL%20LIMA%20DASAR.pdf
http://e-theses.iaincurup.ac.id/184/
Daftar Isi:
  • Adapun identifikasi masalah yaitu: 1. Siswa kurang aktif/pasif dalam proses pembelajaran; 2. Siswa kurang minat dalam belajar IPA; 3. Siswa malu dalam mengemukakan pendapat; 4. Siswa beranggapan bahwa mata pelajaran IPA itu sulit; 5. Siswa kurang memahami materi sehingga nilainya rendah. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan pada siswa kelas IV SDN 15 Rejang Lebong tahun ajaran 2018-2019. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN 15 Rejang Lebong yang berjumlah 16 orang. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, tes tertulis, dan dokumentasi. Instrumen penelitian ini terdiri dari lembar observasi dan lembar tes hasil belajar. Dengan penerapan permainan tradisional lima dasar dan model pembelajaran probing promting diperoleh hasil belajar siswa yaitu untuk siklus I nilai rata-rata kelas adalah 68,5 dan ketuntasan belajar siswa adalah 68,75%, dan siklus II nilai rata-rata kelas adalah 74,25 dan ketuntasan belajar siswa adalah 87,5%. Dari hasil lembar observasi siswa pada siklus I diperoleh rata-rata 32 atau kategori cukup, siklus II diperoleh rata-rata 41 atau kategori baik. Sedangkan dari hasil lembar observasi Guru pada siklus I diperoleh rata-rata 30,5 atau kategori cukup dan siklus II diperoleh rata-rata 40 atau kategori baik. Dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan permainan dan model pembelajaran ini hasil belajar siswa meningkat sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan yaitu 65 dan aktivitas siswa ikut meningkat, seperti interaksi antara guru dengan siswa dalam kegiatan pembelajaran, siswa termotivasi dan tertarik minatnya dalam belajar dan mengurangi jumlah siswa bermasalah dalam belajar sehingga memperbaiki hasil belajarnya.