PEMETAAN DISTRIBUSI KEJADIAN DAN FAKTOR RISIKO STUNTING DI KABUPATEN BANGLI TAHUN 2019 DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Main Authors: Putra, Putu Aris Budiyasa, Suariyani, Ni Luh Putu
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) , 2021
Online Access: https://ojs.unud.ac.id/index.php/ach/article/view/71631
https://ojs.unud.ac.id/index.php/ach/article/view/71631/38936
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Berdasarkan hasil Riskesdas 2018, Kabupaten Bangli menempati urutan pertama sebagai kebupaten dengan proporsi stunting tertinggi di Provinsi Bali, sebesar 43,2%. Kejadian stunting dipengaruhi oleh multi faktor termasuk kewilyahan, geografis, bahkan demografis suatu wilayah. Penggambaran stunting dengan menggunakan SIG (Sistem Informasi Geografi) bermanfaat untuk mengetahui pola penyebaran kejadian stunting dan kaitan kejadian stunting dengan faktor risiko stunting pada suatu wilayah. Penelitian ini menggunakan rancangan crossectional deskriptif dengan menampilkan data sekunder sebaran jumlah kasus stunting dan faktor risikonya dengan pengolahan data dilakukan menggunakan aplikasi pengolahan peta dalam proses SIG. Hasil penelitian menggambarkan kasus stunting tersebar di seluruh kecamatan dengan kasus tertinggi ada di Kecamatan Susut dan yang terendah di Kecamatan Bangli. Pada beberapa daerah dengan kasus stunting yang tinggi berada jauh dari layanan puskesmas. Wilayah Kabupaten Bangli didominasi daerah rural dengan sebaran kasus yang banyak terdapat di wilayah rural. Kasus stunting banyak dijumpai di wilayah dataran sedang dan pegunungan. Beberapa wilayah yang memiliki cakupan Jamban Sehat Permanen (JSP) rendah memiliki kasus stunting yang tinggi. Pola kasus stunting di Kabupaten Bangli tahun 2019 beserta faktor risikonya dapat digambarkan melalui peta sebaran kasus stunting dan layering tiap faktor risikonya. Disarankan agar dapat mempertimbangkan peta sebaran stunting dalam pengambilan kebijakan penanganan stunting di Kabupaten Bangli. Kata kunci: Stunting, Pemetaan, SIG
  • ABSTRACT Based on 2018 Riskesdas, Bangli Regency take first place as a district with the highest proportion of stunting in the Province of Bali, around 43.2%. The occurrence of stunting is influenced by multiple factors including, geographical, and even demographic of the areas. descript stunting using GIS (Geographic Information System) is useful to find out the pattern of the spread of stunting and the relationship of stunting events to the risk factors of stunting in an area. This study was used a descriptive cross-sectional design. It descript the distribution of stunting number and risk factors used a map processing application in the GIS process. The results of the study illustrate stunting cases spread across all over the districts with the highest cases in Susut District and the lowest in Bangli District. In some areas with high cases of stunting, they are far from puskesmas services. The Bangli Regency is dominated by rural areas with a large distribution of cases in rural areas. Stunting cases are often found in the plains and mountains. Some areas that have low coverage of Healthy Latrine (JSP) have high number of stunting . The pattern of the occurrence of stunting cases in Bangli Regency in 2019 along with the risk factors can be illustrated through a map of the distribution of stunting cases and layering of each risk factor. It is recommended to be able to consider stunting distribution maps in making stunting policy in Bangli Regency. Keywords: Sunting, Maping, GIS