Uji Efektivitas Ekstrak Jintan Hitam (Nigella Sativa) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus Pada Medium MHA (Mueller Hinton Agar)

Main Authors: Makmun, Armanto, Surdam, Zulfiyah, Gunawan, Andi Mufida
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia , 2020
Online Access: http://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/204
http://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/204/93
Daftar Isi:
  • Indonesia is a developing country facing infectious diseases. Staphylococcus aureus is a major pathogen in humans and almost every person who has been infected with Staphylococcus aureus varies in weight, ranging from snacks to weight that can help people. However, given the antibiotic resistance rates, the use of alternative medicinal plants is a safer choice. This study tries to understand the efficacy of black cumin extract in inhibiting the growth of Staphylococcus aureus bacteria. This research is an experimental post-test study using the disc diffusion method to see how to use Black Cumin Extract (Nigella sativa) as an antimicrobial against Staphylococcus aureus in vitro. Black cumin extract obtained the highest inhibition zone at 100% concentration with a mean inhibition zone of 24 mm, while the lowest inhibition zone at a concentration of 25% with an average inhibition zone of 10 mm. A positive control using chloramphenicol antibiotics used a mean inhibition zone of 30 mm that is sensitive to bacterial growth, whereas in negative controls using distilled zone no inhibition is formed. Compared with Staphylococcus aureus bacteria by giving black cumin extract at all concentrations. It is necessary to test the activity of black cumin seeds (Nigella sativa) against other Gram-negative bacteria. We recommend that in the process of making black cumin extract, use of spectrometry tools with the chromatography method to avoid errors in making extracts.
  • Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang menghadapi penyakit infeksi. Staphylococcus aureus merupakan patogen utama pada manusia dan hampir setiap orang pernah mengalami infeksi Staphylococcus aureus yang bervariasi dalam beratnya, mulai dari keracunan makanan hingga infeksi kulit ringan sampai berat yang mengancam jiwa. Namun mengingat tingginya angka resistensi antibiotik maka penggunaan tanaman obat sebagai alternatif terapi merupakan pilihan yang lebih aman. Penelitian Ini Bertujuan Mengetahui khasiat ekstrak jintan hitam dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini adalah penelitian experimental post test dengan menggunakan metode disc diffusion untuk melihat bagaimana efektivitas Ekstrak Jintan Hitam (Nigella sativa) sebagai antimikroba terhadap Staphylococcus aureus secara in vitro. Pada ekstrak jintan hitam didapatkan zona hambat yang paling tinggi pada konsentrasi 100% dengan rerata zona hambat sebesar 24 mm, sedangkan zona hambat yang paling rendah yaitu pada konsentrasi 25% dengan rerata zona hambat sebesar 10 mm.Pada kontrol positif menggunakan antibiotik Kloramfenikol didapatkan rerata zona hambat sebesar 30 mm yakni sensitif menghambat pertumbuhan bakteri, sedangkan pada kontrol negatif menggunakan akuades tidak terbentuk zona hambat. Terbentuk daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan pemberian ekstrak jintan hitam pada semua konsentrasi.