Relationship Between Status Of Nutrition And Pattern Of Menstruation With Anemia Occurrence In The Study Program Of DIII Midwifery Universitas Muslim Indonesia

Main Authors: Shariff, Suchi Avnalurini, Akbar, Nurlina
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia , 2018
Online Access: http://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/woh1107
http://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/woh1107/7
Daftar Isi:
  • One way to improve nutritional status is to consume herbal ingredients that are expected to be based on Riskesdas (2013), it was reported that the national anemia rate was 21.7%, where 18.4% occurred in males and 23.9% occurred in women. Iron deficiency anemia is the most prevalent nutritional problem in the world and affects more than 600 million people. Of all age groups, women have the highest risk for anemia, especially young women. The purpose of this study was to determine the relationship between nutritional status (BMI) and menstrual pattern (Lama & menstrual cycle) to the incidence of anemia in Young Women in Programs Study DIII Midwifery Muslim University of Indonesia. The type of this research is analytic observational research with cross sectional study approach to know the relationship of nutritional status and menstrual pattern with the incidence of anemia. Sampling in this research use sampling technique probability sampling by way of simple random sampling (simple random sampling). The population in the study were all female students of DIII Midwifery Produce, which amounted to 132 students and the sample amounted to 58 students. The results of this study found that there is no significant relationship between student's nutritional status and the incidence of anemia. This can be seen from the results of statistical tests that obtained p value of 0.306. In this study nutritional status no significant relationship with the incidence of anemia, this is because the student who has normal nutritional status obtained as much as 61.3% experienced anemia although in the case of lean students obtained 66.7% also experienced anemia. These results indicate that there is no difference in percentage between normal nutritional status with female students who have skinny nutritional status experienced anemia. The results of this study indicate that as many as 65.5% of female students have regular menstrual cycles, but also some students who have a short menstrual cycle (<21 days) of 12.1% and length (> 35 days) as much as 22.4% . Menstrual cycles in adolescents are very easily influenced by the atmosphere of his life, such as fatigue due to activity in school age / age and the influence of high stress. This will interfere with the menstrual cycle and will easily affect the amount and duration of blood out. The result of statistical test shows that there is no significant relationship between menstrual period with the status of anemic of DIII midwifery of the Faculty of Public Health of Muslim University of Indonesia
  • Salah satu cara untuk memperbaiki status gizi adalah mengkonsumsi bahan herbal yang diharapkan dapat Berdasarkan Riskesdas (2013), dilaporkan bahwa angka kejadian anemia secara nasional adalah sebesar 21,7%, dimana 18,4% terjadi pada laki-laki dan 23,9% terjadi pada perempuan. Anemia defisiensi zat besi merupakan masalah gizi yang paling lazim di dunia dan menjangkiti lebih dari 600 juta manusia. Dari semua kelompok umur tersebut, wanita mempunyai resiko paling tinggi untuk menderita anemia terutama remaja putri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara status gizi (IMT) serta pola menstruasi (Lama & siklus haid) terhadap kejadian anemia pada Remaja Putri di Prodi DIII Kebidanan Universitas Muslim Indonesia. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study untuk mengetahui hubungan status gizi dan pola menstruasi dengan kejadian anemia. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik penarikan sampel probability samplingdengan cara penarikan sampel secara acak sederhana (simple random sampling). Adapun populalisi pada penelitian adalah seluruh mahasiswi prodi DIII Kebidanan yang berjumlah 132 mahasiswa dan sampel berjumlah 58 mahasiswa. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi mahasiswi dengan kejadian anemia. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji statistik yang memperoleh nilai p sebesar 0,306. Pada penelitian ini status gizi tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan kejadian anemia, hal ini dikarenakan pada mahasiswi yang memiliki status gizi normal diperoleh sebanyak 61,3% mengalami anemia meskipun pada kasus mahasiswa yang kurus diperoleh 66,7% juga mengalami anemia. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan persentase antara status gizi normal dengan mahasiswi yang memiliki status gizi kurus yang mengalami kejadian anemia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 65,5% mahasiswi memiliki siklus menstruasi yang teratur, namun diperoleh juga beberapa mahasiswi yang mempunyai siklus menstruasi yang pendek (<21 hari) sebanyak 12,1% dan panjang (>35 hari) sebanyak 22,4%. Siklus haid pada remaja sangat mudah dipengaruhi oleh suasana kehidupannya, misalnya kelelahan karena aktivitas di usia/usia sekolah dan pengaruh stres yang tinggi. Hal ini akan mengganggu siklus haid dan dengan mudah akan mempengaruhi banyaknya dan lama darah keluar. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara lama menstruasi dengan status anemia mahaiswi DIII Kebidanan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia.