Daftar Isi:
  • Indonesia memiliki jumlah cadangan batubara kualitas rendah sebesar 50% dari total keseluruhan cadangan batubara. Salah satu teknologi untuk memanfaatkan batubara kualitas rendah yaitu pembuatan briket biobatubara. Briket biobatubara adalah briket dengan campuran batubara dan biomassa. Pada penelitian ini menggunakan biomassa ampas tebu sebagai bahan campuran briket. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi bahan baku dan waktu karbonisasi terhadap karakteristik briket. Penelitian ini menggunakan variasi komposisi bahan baku 100:0, 75:25, 50:50, 25:75, 0:100 antara batubara dan ampas tebu dan variasi waktu karbonisasi 30, 60, 90, 120, 150 menit. Batubara dan ampas tebu terlebih dahulu dikarbonisasi kemudian diayak untuk mendapatkan ukuran -50# yang akan digunakan dalam penelitian ini. Kemudian bahan baku dicampur perekat tepung tapioka sebanyak 3,75 gr dari total berat briket 15 gr lalu dicetak dengan tekanan 470 kg/cm2. Selanjutnya briket dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 500C selama 1 jam. Briket kemudian dilakukan pengujian dan analisis untuk mendapatkan komposisi bahan baku dan waktu karbonisasi terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak penambahan ampas tebu sebagai bahan baku briket maka briket cenderung akan mengalami penurunan kadar air, kadar karbon terikat, nilai kalori, nilai kuat tekan, waktu penyalaan awal, lama pembakaran serta emisi NO dan CO. Selain itu, briket cenderung mengalami peningkatan kadar abu, kadar zat terbang, dan kemampuan penyerapan air. Komposisi terbaik briket biobatubara adalah 50:50 antara batubara dan ampas tebu. Briket biobatubara dengan komposisi tersebut memiliki kadar air 12,75%, kadar abu 9,91%, kadar zat terbang 33,97%, kadar karbon terikat 43,37%, nilai kalori 5673 cal/gram, nilai kuat tekan 15 kg/cm2, kemampuan penyerapan air 0,017 gr/hari, waktu penyalaan awal 9,4125 menit, lama pembakaran 14,208 menit, emisi gas CO 1218 mg/Nm3, dan emisi gas NO 7 mg/Nm3. Dari hasil penelitian juga menunjukkan bahwa semakin lama waktu karbonisasi maka briket cenderung akan mengalami penurunan kadar air, kadar zat terbang, waktu penyalaan awal, emisi NO dan CO. Selain itu, briket cenderung mengalami peningkatan kadar abu, kadar karbon terikat, nilai kalori, nilai kuat tekan, kemampuan penyerapan air, dan lama pembakaran. Waktu karbonisasi terbaik dari variasi waktu karbonisasi yang ada dalam pembuatan briket biobatubara adalah 150 menit. Pada briket biobatubara dengan waktu karbonisasi 150 menit memiliki kadar air 10,25%, kadar abu 12,91%, kadar zat terbang 31,88%, kadar karbon terikat 44,96%, nilai kalori 5897 cal/gram, kuat tekan 18 kg/cm2, kemampuan penyerapan air 0,034 gr/hari, waktu penyalaan awal 6,8458 menit, lama pembakaran 20,2584 menit, emisi gas CO 395 mg/Nm3, dan emisi gas NO 5,6 mg/Nm3.