PENGARUH VARIASI KEMIRINGAN DAN PENUTUP LAHAN (LAND COVER) TERHADAP DEBIT ALIRAN PERMUKAAN MENGGUNAKAN RAINFALL SIMULATOR
Daftar Isi:
- Bertambahnya pembangunan infrastruktur di perkotaan menyebabkan lahan hijau sebagai daerah resapan berubah menjadi penutup lahan kedap air sehingga aliran permukaan meningkat. Bila aliran permukaan lebih banyak dibandingkan dengan air yang meresap ke tanah sedangkan kapasitas saluran atau tampungan tetap maka mengakibatkan terjadinya genangan atau banjir, salah satu cara mengurangi masalah tersebut adalah mengurangi tutupan kedap air dengan penggunaan penutup lahan yang berwawasan lingkungan. Selain penutup lahan, kemiringan lahan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya debit aliran permukaan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan penutup lahan dan hubungan kemiringan lahan terhadap debit aliran permukaan dengan intensitas hujan 70 mm/jam. Penelitian ini dilakukan di laboratorium menggunakan alat rainfall simulator dengan luas 2 x 1 m dan variasi kemiringan lahan 0%, 1%, 2%, 3%. Jenis penutup lahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa paving block (pola susun bata dan pola anyam tikar), grass block, rumput gajah mini (Pennisetum purpureum schamach), pekerasan beton dan pasir (sebagai lahan tanpa tutupan). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis penutup lahan berpengaruh terhadap debit aliran permukaan, perkerasan beton menghasilkan nilai berkisar 2,66–3,22 liter/menit. Paving block susun bata berkisar 2,43-3,01 liter/menit. Paving block anyam tikar berkisar 2,17-2,72 liter/menit. Grass block debit aliran permukaan yang dihasilkan berkisar 1,99-2,59 liter/menit. Rumput gajah mini memiliki debit aliran permukaan berkisar 1,40-2,12 liter/menit, sementara lahan tanpa tutupan dengan media pasir memiliki debit aliran permukaan berkisar 1,48-2,29 liter/menit. Variasi kemiringan lahan sangat berpengaruh terhadap besarnya debit aliran permukaan. Semakin curam suatu lahan, maka debit aliran permukaannya semakin besar.