PENGARUH KONSENTRASI NaOH TERHADAP KETAHANAN SULFAT MORTAR GEOPOLIMER DENGAN PRECUSOR FLY ASH DAN ABU SEKAM PADI
Daftar Isi:
- Geopolimer adalah material inovasi baru yang bersifat ramah lingkungan serta dapat dikembangkan sebagai alternatif pengganti pada campuran beton. Geopolimer dikatakan ramah lingkungan karena material ini tersusun atas sintesa berbahan alami yang banyak mengandung unsur silika (Si) serta aluminium (Al) seperti abu terbang (fly ash) dan cairan alkali sebagai activator yang telah melalui proses polimerisasi. Dalam penelitian tugas akhir ini bahan alami yang digunakan dalam pembuatan benda uji mortar geopolimer adalah abu sekam padi (rice husk ash).Pada penelitian ini agregat halus yang digunakan berupa pasir alam yang berasal dari daerah Tanjung Raja. Spesifikasi ukuran butiran agregat halus berdasarkan standar ASTM yaitu berkisar antara 0.125 – 4 mm. Mix design yang digunakan yaitu, rasio prekursor berupa fly ash dan abu sekam padi, dengan rasio campuran fly ash : abu sekam padi dalam proporsi 100:10, 75:25, 50:50, 25:75 dan nilai konsentrasi NaOH yang digunakan antara lain 8 M, 10 M, 12 M, 14 M, 16 M. Cetakan yang digunakan pada penelitian ini berupa mould kubus dengan ukuran 5cm x 5 cm x 5cm. Uji durabilitas dilakukan terhadap mortar yang sudah berumur 28 hari dengan merendam mortar ke dalam Magnesium sulfat 5% selama 28 hari. Hasil pengujian kuat tekan dan berat jenis maksimum pada mortar umur 28 hari tidak direndam sulfat sebesar 40,532 MPa dan 1,88 g/cm3 dengan rasio prekursor fly ash : abu sekam padi sebesar 100:0 pada konsentrasi NaOH 16 M, serta pada mortar umur 56 hari tidak direndam sulfat sebesar 42,662 MPa dan 1,85 g/cm3 dengan rasio prekursor fly ash : abu sekam padi sebesar 100:0 pada konsentrasi NaOH 16 M, dan pada mortar umur 56 hari direndam sulfat hasil pengujian kuat tekan dan berat jenis maksimum sebesar 38,392MPa dan 1,41g/cm3 dengan rasio prekursor fly ash : abu sekam padi sebesar 100:0 pada konsentrasi NaOH 16 M