Daftar Isi:
  • Industri semen adalah salah satu industri yang bersifat energi intensif, karena menyerap energi dalam jumlah yang besar, dan rotary kiln merupakan jantungnya dari sistem energi thermal yang digunakan sebagai tempat pembakaran dan pembentukan klinker, oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk melihat kemungkinan optimasi penggunaan energi pada pabrik Semen Baturaja. Analisis yang dilakukan ialah konduksi panas arah ketebalan pada dinding kiln pada meter 1 hingga 75. Dari hasil perhitungan secara teoritis diketahui bahwa temperatur gas tertinggi mencapai 1850,42°C. Rotary kiln memiliki insulasi termal, pada lapisan dinding terluar berupa shell baja jenis ASTM 516 GRADE 70 steel plate, dari hasil pencitraan shell scanner dimana terjadi red spot pada meter 22 temperatur permukaan luar shell mencapai 355°C. Bagian dalamnya terdapat refractories (batu tahan api) temperatur antar muka mencapai 359.02°C. Dan lapisan dinding terdalam terdapat coating yang hanya terbentuk pada burning zone, temperatur antar muka dan permukaan dalam coating mencapai 942,06 °C dan 1514,07°C. Laju aliran kalor (heat flux) secara konduksi di sepanjang kiln daerah burning zone berbeda-beda hal ini di pengaruhi oleh beberapa faktor dominan yaitu ketebalan coating, konduktivitas termal bahan dan yang utama adalah distribusi temperatur dari dalam sangat bervariasi disebabkan oleh bentuk nyala api (flame). Perbandingan hasil perhitungan distribusi temperatur secara teoritis dan analisis program menunjukkan selisih rata-rata yang sangat kecil yaitu 0.2808 % hal ini menunjukkan bahwa metode yang telah digunakan memiliki hasil yang konsisten sesuai dengan asumsi-asumsi yang telah ditetapkan.