Daftar Isi:
  • PT. Lematang Coal Lestari (PT. LCL) merupakan perusahan yang bergerak pada sektor jasa usaha pertambangan batubara (kontraktor) berada di desa Gunung Raja, kecamatan Rambang Dangku, kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Berjarak ±130 km di sebelah barat laut Kota Palembang. PT. Lematang Coal Lestari mempunyai perjanjian kontrak kerja dengan PT. Musi Prima Coal untuk melakukan penambangan dengan luas 4.443 hektar. Sistem penambangan dilakukan secara surface mining (tambang terbuka) dengan menggunakan kombinasi alat gali-muat dengan alat angkut yaitu 1 unit excavator Volvo 700 BLC dengan 6 unit alat Articuled Dump Truck Volvo A 40F. Target produksi overburden (tanah penutup) yang ingin dicapai pada periode Maret 2017 adalah 260 Bcm/Jam namun ketercapaian hanya sebesar 225,80 Bcm/Jam. Keamanan dan kelancaran operasi pengangkutan tidak pernah lepas dari interaksi antara jalan angkut dan alat angkut itu sendiri. Akses jalan merupakan faktor penting dalam ketercapaian volume material yang dipindahkan. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan geometri jalan angkut terdiri dari 13 segmen jalan dengan jarak ±1,7 km yang menghubungkan front penambangan sampai ke disposal. Secara actual dilapangan masih terdapat beberapa segmen jalan yang masih belum memenuhi standar untuk alat angkut yang digunakan yang meliputi lebar jalan angkut pada jalan lurus pada segmen, C-D = 11 m, D-E = 11 m dan tikungan pada segmen BC= 19 m, serta kemiringan jalan angkut terbesar yang menghubungkan front penambangan sampai ke disposal segmen C-D = 13,04 % yang menyebabkan perlambatan pada saat alat angkut berlintasan dan bagi alat angkut bermuatan membutuhkan power yang lebih besar. sehingga terjadinya penambahan waktu edar alat angkut dan belum dapat dikatakan aman ditinjau dari segi Keselamatan. Untuk itu penelitian ini melakukan kajian secara teknis dengan upaya perbaikan terhadap geometri jalan angkut produksi yang meliputi lebar jalan dalam keadaan lurus, lebar jalan pada tikungan, Kemiringan jalan. Setelah di lakukan perbaikan geometri jalan yang mengacu pada dimensi lebar alat angkut yang digunakan dan kemiringan jalan sesuai dengan ketetapan dari departemen K3 PT. LCL dengan cara menurunkan elevasi, maka lebar minimum jalan angkut dalam keadaan lurus adalah 13 m, lebar jalan angkut pada tikungan adalah 21 m dan kemiringan jalan angkut adalah 8,70 %. Dari perhitungan analisa rimpull setelah perbaikan jalan didapatkan estimasi waktu tempuh sebesar 13,44 menit dari waktu sebelumnya yaitu sebesar 15,69 menit. Dengan efesiensi kerja aktual sebesar 67 % maka perkiraan produksi yang dapat dicapai Articuled Dump Truck Volvo A 40F sebesar 263 Bcm/Jam.