GEOLOGI DAN FASIES BATUBARA BERDASARKAN ANALISIS MASERAL, FORMASI MUARA ENIM, DAERAH GERAMAT DAN SEKITARNYA, KABUPATEN LAHAT, SUMATERA SELATAN
Daftar Isi:
- Lokasi daerah penelitian secara administratif termasuk ke wilayah Daerah Geramat dan Sekitarnya, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan dengan luasan 25km2. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi geologi, fasies batubara serta sejarah geologi daerah penelitian. Metode yang digunakan antara lain studi literature, observasi lapangan dan uji laboratorium. Secara geomorfik daerah penelitian dibagi menjadi tiga satuan bentuk lahan yaitu Tubuh Sungai (FS), Perbukitan Berlereng Landai Terdenudasi (DL) dan Perbukitan Berlereng Curam Terdenudasi (DK). Pola aliran yang berkembang pada daerah penelitian yaitu Dendritik (D) yang dikontrol oleh bentuklahan denudasional dan pola aliran Sub Paralel (SP) ditandai oleh arah aliran yang mulai tidak sejajar. Stratigrafi daerah penelitian tersusun atas formasi urutan dari tua ke muda yaitu Formasi Muaraenim berumur Miosen Akhir-Pliosen Awal terendapkan di lingkungan delta plain, kemudian diatasnya terendapkan Formasi Kasai berumur Plio-Plistosen terendapkan di lingkungan darat. Kedua formasi tersebut diintrusi oleh Andesit pada Kala Plistosen. Struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian berupa lipatan Antiklin Lahat di bagian barat dengan jenis lipatan Upright Horizontal Fold dengan arah umum relatif barat-baratlaut. Hasil analisis maseral memperlihatkan komposisi maseral vitrinit (77,8-87,4%), liptinit (0,6%), inertinite (8,0-17,6%) dan mineral pengotor dalam bentuk pirit (1,6-4,6%) dengan nilai rata-rata vitrinit (Rv) (0,54%). Data tersebut memiliki nilai TPI yang rendah dan GI yang tinggi, menunjukkan kondisi basahan pada saat pembentukan gambut yang terendapkan pada fasies limnic didominasi oleh maseral vitrinit dengan jenis tumbuhan air seperti perdu. Peringkat batubara Formasi Muaraenim daerah penelitian lignit sampai high volatile bituminous B yang didapatkan dari hasil analisis reflektansi vitrinit rata-rata. Sejarah geologi daerah penelitian dimulai dari terendapkannya Formasi Muaraenim pada Kala Miosen Akhir-Pliosen Awal, kemudian pada Kala Plio-Plistosen terendapkan Formasi Kasai secara selaras diatas Formasi Muaraenim, kedua fomasi tersebut diinturi oleh Andesit pada Kala Plistosen sehingga mengalami ketidakselarasan antara batuan beku dan batuan sedimen