Daftar Isi:
  • PT Bukit Asam, Tbk mengupas lapisan batuan penutup batubara (overburden) dengan melakukan kegiatan peledakan. Jenis batuan yang ada di permukaan adalah andesit yang memiliki kekerasan yang cukup besar sehingga untuk menghindari banyaknya bongkahan perlu diatur teknis peledakannya. Teknis peledakan yang dimasukkan ke dalam metode Kuz-Ram tidak optimal, karena adanya pengaruh karakteristik batuan seperti jarak antar bidang diskontinuitas yang memiliki nilai yang bervariasi dan juga faktor kehadiran air yang tidak dimasukkan ke dalam perhitungan metode Kuz-Ram. Teknis Peledakan yang diterapkan di lapangan harus menggunakan nilai faktor batuan aktual berdasarkan pengalaman terhadap peledakan yang ada di daerah itu. Sehingga setelah diketahui nilai faktor batuan aktualnya maka perlu diatur penggunaan bahan peledak dan geometri peledakannya. Adapun nilai faktor batuan aktual didapat dari perhitungan yang didapat dari hasil fragmentasi yang ada di lapangan (fragmentasi hasil Split Desktop). Distribusi fragmentasi dari enam kali peledakan di tiga lokasi yang berbeda menunjukkan masih banyak terdapat fragmentasi yang berukuran > 1 m (oversize). Rata-rata distribusi fragmentasi menggunakan Split Desktop untuk ukuran > 1 m adalah 26,79 % dan menggunakan metode Kuz-Ram adalah 23,05%. Disribusi fragmentasi bisa dilakukan perbaikan dengan menggunakan teknis peledakan yang telah dibuat agar fragmentasi batuan itu lebih efektif saat dimuat ke dalam alat gali muat dan tentunya lebih efisen bagi perusahaan dalam meningkatkan keuntungan (profits).