Daftar Isi:
  • Penyakit infeksi menjadi penyebab utama kematian di negara berkembang, akibat meningkatnya jumlah bakteri resisten multi-obat dari penggunaan yang tidak rasional terhadap antibiotik yang tersedia. Peningkatan resistensi bakteri ini perlu adanya pencarian antibakteri baru yang berasal dari tumbuhan, tumbuhan yang memiliki potensi sebagai antibakteri salah satunya karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Ait.) Hassk). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri senyawa aktif ekstrak n-heksana daun karamunting terhadap Escherihia coli dan Staphylococcus aureus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrasi secara sokletasi, fraksinasi secara kromatografi cair vakum, uji aktivitas antibakteri dan penentuan konsentrasi hambat minimum dengan metode difusi agar dan isolasi senyawa antibakteri dengan metode kromatografi kolom. Bakteri uji yang digunakan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Hasil penelitian ini didapatkan 4 senyawa aktif yaitu N20, N24, N5, dan N19. Senyawa aktif N20 merupakan fenol dengan nilai Rf 0,72 dan nilai KHM adalah 125 μg/mL terhadap Escherichia coli dan 250 μg/mL terhadap Staphylococcus aureus. Senyawa aktif N24 merupakan tanin dengan nilai Rf 0,5 dan nilai KHM adalah 250 μg/mL terhadap Escherichia coli dan 500 μg/mL terhadap Staphylococcus aureus. Senyawa aktif N5 senyawa terpenoid dengan nilai Rf 0,66 dan nilai KHM terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus adalah 62,5 μg/mL. Senyawa aktif N19 senyawa tanin dengan nilai Rf 0,17 dan nilai KHM adalah 250 μg/mL terhadap Escherichia coli dan 500 μg/mL terhadap Staphylococcus aureus.