Daftar Isi:
  • Salah satu komponen aktif pada alat ortodonti cekat yang digunakan untuk menggerakkan gigi yaitu elastik ortodonti. Berbagai faktor dalam rongga mulut dapat memengaruhi kekuatan tarik elastik ortodonti seperti saliva dan pH. Cuko pempek merupakan cairan pendamping pempek yang memiliki pH rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh cuko pempek dengan bahan asam cuka dan asam jawa serta lama peregangan terhadap kekuatan tarik elastik ortodonti. Tiga puluh elastik ortodonti diameter 5/16 inci (6 oz) direndam di dalam tiga larutan yang berbeda: (A) Cuko pempek dengan bahan asam cuka; (B) Cuko pempek dengan bahan asam jawa; (C) Saliva buatan (kontrol). Kekuatan tarik elastik ortodonti diukur sebelum, setelah 24 jam, dan 48 jam peregangan menggunakan force gauge. Data dianalisis menggunakan uji one way ANOVA dan uji Post Hoc LSD, dilanjutkan dengan uji Repeated ANOVA serta paired wise comparison (LSD). Terdapat perbedaan bermakna secara statistik antara kekuatan tarik elastik ortodonti yang direndam di dalam cuko pempek dan saliva buatan (p<0,05), namun tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara cuko pempek dari asam cuka dan asam jawa (p>0,05). Kekuatan tarik elastik ortodonti yang direndam di dalam cuko pempek dari asam cuka menunjukkan nilai yang paling rendah. Kekuatan tarik elastik ortodonti setelah 48 jam peregangan lebih rendah daripada setelah 24 jam peregangan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu cuko pempek dengan bahan asam cuka dan asam jawa dapat menurunkan kekuatan tarik elastik ortodonti. Penurunan kekuatan tarik paling tinggi setelah 48 jam peregangan, namun kekuatan tersebut masih dapat diterima untuk pergerakan gigi. Kata kunci: cuko pempek, elastik ortodonti, kekuatan tarik.