Daftar Isi:
  • Indonesia merupakan salah satu negara industri yang sedang berkembang pesat. Teknologi modern yang digunakan untuk membantu proses produksi selain dapat meningkatkan kapasitas produksi juga dapat menghasilkan dampak negatif, berupa suara atau bunyi yang dapat menimbulkan kebisingan di lingkungan kerja. Hubungan antara kebisingan dengan timbulnya gangguan kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu intensitas kebisingan, frekuensi kebisingan, dan lamanya seseorang terpajan oleh suara atau bunyi bising tersebut. Departemen produksi dan maintanence dalam PT Sinar Sosro Palembang dalam proses produksinya menggunakan mesin dan peralatan yang cukup canggih yang kemungkinan besar dapat menyebabkan bahaya bagi kesehatan pekerja apabila tidak digunakan secara tepat yang dapat mempengaruhi kinerja seorang pekerja. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan desain studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pekerja shift pagi bagian departemen produksi dan maintenance di PT. Sinat Sosro Palembang dengan jumlah responden sebanyak 35 pekerja. Teknik analisis data adalah secara univariat dan bivariat dengan uji statistik chi square. Hasil penelitian menyatakan variabel yang dinyatakan berhubungan dengan terjadinya kenaikan tekanan darah setelah bekerja yaitu kebisingan (p value= 0,032, 95% CI= 1,158-4,353), masa kerja (p value = 0,004, 95% CI=1,089-4,717), status merokok (p value= 0,004, 95%ci=0,914-4,144), dan kebiasaan olahraga (p value = 0,39, 95%CI=1,169-2,828), sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah usia dan penggunaan APD. Dapat disimpulkan bahwa terdpat hubungan yang bermakna antara kebisingan, masa kerja, status merokok, dan kebiasaan olahraga terhadap kenaikan tekanan darah, sehingga disarankan pada pihak perusahaan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala kepada pekerja bagian produksi dan maintenance di PT Sinar Sosro Palembang.