HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN PENGETAHUAN KADER POSBINDU TENTANG HIPERTENSI DI KECAMATAN ILIR TIMUR I DAN II KOTA PALEMBANG
Daftar Isi:
- Penyakit tidak menular (PTM) cenderung menjadi penyebab kematian di dunia. Penyakit hipertensi memiliki prevalensi sebesar 25,8% di Indonesia sebagai Penyakit Tidak Menular yang tertinggi dibandingkan dengan jenis PTM lainnya. Kemenkes berupaya menanggulangi serta mencegah terjadinya penyakit tidak menular yang diwujudkan dalam pembentukan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu). Posbindu sebagai upaya promosi kesehatan oleh tenaga kesehatan dalam mengurangi kejadian hipertensi juga melibatkan kader Posbindu. Kader Posbindu merupakan garda terdepan yang menjadi agen perubahan dalam pencegahan dan pengendalian PTM di Indonesia termasuk penyakit hipertensi. Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Metode pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan sampel penelitian yaitu kader Posbindu di Puskesmas wilayah kerja Kecamatan Ilir Timur I dan Ilir Timur II periode Agustus hingga Desember 2019. Hasil penelitian menunjukkan dari 54 kader didominasi dengan tingkat pendidikan menengah (70,4%). Sebanyak 36 kader (55,6%) telah mengikuti pelatihan. Kader dengan pengetahuan baik sebanyak 51,9%. Analisa data menggunakan chi-square pada penelitian ini didapatkan tingkat pendidikan dengan pengetahuan p=0,460 (p>0,05) serta pelatihan dengan pengetahuan p=0,441 (p>0,05). Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dan pelatihan dengan pengetahuan kader.