Daftar Isi:
  • Pendahuluan: ISK adalah istilah untuk menggambarkan keberadaan mikroorganisme dalam urin yang berjumlah >100.000 (cfu/ml). Resistensi terhadap antimikroba meningkat akibat beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis perbedaan pola kepekaan bakteri penyebab ISK terhadap antimikroba pada pasien rawat inap dan rawat jalan. Metode: Jumlah sampel sebanyak 140 rekam medis pasien yang didiagnosis ISK terbagi atas 70 rekam medis pasien rawat inap dan 70 rekam medis pasien rawat jalan di Laboratorium Mikrobiologi Klinis RSMH Palembang. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil: Jenis kelamin perempuan sebanyak 78 orang (55,7%) dan laki-laki sebanyak 62 orang (44,3%). Rentang usia terbanyak yaitu pasien berusia 49 - 60 tahun sebanyak 38 orang (27,1%). Jenis bakteri penyebab ISK terbanyak adalah E. coli yaitu sebanyak 85 pasien (60,7%). Pada pola kepekaan bakteri, antimikroba yang paling sensitif yaitu amikacin (91,4%) sedangkan antimikroba yang paling resisten yaitu cotrimoxazole (65%) Hasil analisis bivariat menunjukkan ada perbedaan pola kepekaan bakteri penyebab ISK terhadap antimikroba pada pasien rawat inap dan rawat jalan, yaitu pada amikacin (p = 0,014), ciprofloxacin (p = 0,000), cotrimoxazole (p = 0,033), dan gentamycin (p = 0,002). Kesimpulan: Terdapat perbedaan pola kepekaan bakteri penyebab ISK terhadap antimikroba pada pasien rawat inap dan rawat jalan di RSMH Palembang. Kata Kunci: ISK, Kultur urin, Pola Kepekaan Antimikroba Pendahuluan: ISK adalah istilah untuk menggambarkan keberadaan mikroorganisme dalam urin yang berjumlah >100.000 (cfu/ml). Resistensi terhadap antimikroba meningkat akibat beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis perbedaan pola kepekaan bakteri penyebab ISK terhadap antimikroba pada pasien rawat inap dan rawat jalan. Metode: Jumlah sampel sebanyak 140 rekam medis pasien yang didiagnosis ISK terbagi atas 70 rekam medis pasien rawat inap dan 70 rekam medis pasien rawat jalan di Laboratorium Mikrobiologi Klinis RSMH Palembang. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil: Jenis kelamin perempuan sebanyak 78 orang (55,7%) dan laki-laki sebanyak 62 orang (44,3%). Rentang usia terbanyak yaitu pasien berusia 49 - 60 tahun sebanyak 38 orang (27,1%). Jenis bakteri penyebab ISK terbanyak adalah E. coli yaitu sebanyak 85 pasien (60,7%). Pada pola kepekaan bakteri, antimikroba yang paling sensitif yaitu amikacin (91,4%) sedangkan antimikroba yang paling resisten yaitu cotrimoxazole (65%) Hasil analisis bivariat menunjukkan ada perbedaan pola kepekaan bakteri penyebab ISK terhadap antimikroba pada pasien rawat inap dan rawat jalan, yaitu pada amikacin (p = 0,014), ciprofloxacin (p = 0,000), cotrimoxazole (p = 0,033), dan gentamycin (p = 0,002). Kesimpulan: Terdapat perbedaan pola kepekaan bakteri penyebab ISK terhadap antimikroba pada pasien rawat inap dan rawat jalan di RSMH Palembang. Kata Kunci: ISK, Kultur urin, Pola Kepekaan Antimikroba