Daftar Isi:
  • Proses pemesinan merupakan suatu proses produksi yang bertujuan untuk mengubah bentuk suatu komponen atau produk yang ada pada mesin dengan cara memotong benda kerja menggunakan mata pahat yang ada di pemesinan dengan memaksimalkan relatif gerak yang ada pada cutting tool. Gaya potong merupakan hal penting yang ada di proses pemesinan. Proses pemesinan end-milling dapat menentukan gaya-gaya yang terjadi selama dilakukannya proses pemesinan. Pada penelitian ini benda kerja balok yang digunakan akan dilakukan proses pemesinan dengan menggunakan dua kondisi parameter pemotongan, yaitu kondisi pemotongan 1 dengan pemakanan 0.12 mm/tooth, kecepatan spindel 1000 rpm, kedalaman makan radial 0.8 mm dan axial 6 mm, dan untuk kondisi pemotongan 2 dengan pemakanan 0.12 mm/tooth, kecepatan spindel 2000 rpm, kedalaman makan radial 0.5 mm dan axial 4 mm. Cutting tool yang digunakan untuk proses simulasi ini berjenis helikal end-milling berdiamater 16 mm dengan sudut helix 50o dan material berjenis solid karbid. Pada hasil proses simulasi yang dilakukan bahwa kondisi pemotongan 1 memiliki hasil distribusi gaya yang lebih tinggi dibandingkan hasil distribusi gaya pada kondisi pemotongan 2 hal ini dipengaruhi oleh adanya perbedaan kecepatan potong serta kedalaman makan axial dan radial antara 2 kondisi parameter pemotongan tersebut. Dapat disimpulkan bahwa proses simulasi yang dilakukan pada balok lebih efisiensi daripada eksperimental thin-walled yang telah dilakukan sebelumnya, karena gaya serta defleksi yang dihasilkan oleh balok cenderung lebih rendah dan stabil daripada thin-walled sehingga dapat meminimalisir proses serta biaya yang berlebihan pada saat melakukan proses pemesinan.