Daftar Isi:
  • Pendahuluan: Mahasiswa tahun pertama membutuhkan adaptasi dengan jadwal kuliah sehingga rentan mengalami kurang tidur yang dapat memperburuk hasil akademik. Banyak penelitian yang melihat hubungan kebutuhan tidur dengan hasil akademik dan hasilnya pun bisa berhubungan serta tidak berhubungan. Semua ini mendorong untuk dilakukannya penelitian untuk mengetahui hubungan lama dan kualitas tidur dengan IPK pada mahasiswa kedokteran tahun pertama. Metode: Mahasiswa PDU angkatan 2018 jalur SBMPTN (n=84) dari FK Unsri di Palembang ikut serta dalam studi cross sectional mengenai hubungan lama dan kualitas tidur dengan IPK. Lama tidur dan kualitas tidur diobservasi dengan Pittsburgh Sleep Diary selama 7 hari lalu dianalisis hubungannya dengan IPK dengan Chi Square (bivariat) dan Regresi Logistik (multivariat). Hasil: Lama tidur secara statitistik berhubungan dengan IPK dengan p value = 0,001. Lama tidur kurang 1,960 lebih berpeluang meningkatkan risiko mendapatkan IPK tidak memuaskan (CI 95%= 1,346-2,854) dibandingkan lama tidur cukup. Kualitas tidur secara statistik berhubungan dengan IPK juga dengan p value = 0,001. Kualitas tidur buruk 2,000 lebih berpeluang meningkatkan risiko mendapatkan IPK tidak memuaskan (CI 95%= 1,295-3,090) dibandingkan kualitas tidur baik. Lama dan kualitas tidur memiliki hubungan dengan IPK walaupun lama tidur memiliki potensi berhubungan dengan IPK lebih tinggi (Sig.=0,019, Exp(B)=3,687) dibanding kualitas tidur (Sig.= 0,033, Exp(B)=3,058). Kesimpulan: Lama dan kualitas tidur memiliki hubungan dengan IPK. Lama tidur lebih mempengaruhi IPK dibandingkan kualitas tidur.