KARAKTERISTIK PERKERASAN JALAN LENTUR ASPHALT CONCRETE-WEARING COURSE DENGAN PEMANFAATAN PASIR KAOLIN DAN PASIR TAILLING TIMAH
Daftar Isi:
- Pembangunan konstruksi jalan di Indonesia saat ini sedang berkembang persat kebutuhan material campuran perkerasan jalan semakin meningkat. Material campuran yang biasanya digunakan pada perkerasan jalan salah satunya yaitu agregat halus yang berupa pasir. Material agregat halus yang biasanya sering digunakan pada perkerasan jalan adalah pasir sungai. Indonesia memiliki banyak potensi sumber daya alam berupa pasir. Salah satunya di kepulauan Bangka Belitung yang memiliki potensi material agregat halus berupa pasir tailling timah dan pasir kaolin yang merupakan limbah dari hasil penambangan sumber daya alam timah dan kaolin. Untuk dapat mengurangi penggunaan pasir sungai maka dengan memanfaatkan pasir kaolin dan pasir tailling timah sebagai alternatif material agregat halus pada perkersan jalan. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui karakteristik dari pasir tailling timah dan pasir kaolin pada campuran lapis AC-WC (Asphalt Concrete Wearing Course) dan untuk mengetahui perbandingan nilai KAO dengan menggunakan pasir tailling timah dan pasir kaolin berdasarkan parameter marshall. Kadar aspal yang digunakan pada penelitian ini masing – masing sebesar 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, dan 6,5% dari total berat campuran. Dari hasil pengujian didapat nilai KAO campuran AC-WC dengan pemanfaatan pasir kaolin 5,73%, campuran AC-WC dengan pemanfaatan pasir tailling timah 5,45% dan campuran AC-WC dengan pemanfaatan pasir sungai 5,7%. Dilihat dari nilai KAO yang didapat maka disimpulkan untuk campuran AC-WC dengan pemanfaatan pasir tailling timah penggunaan aspalnya cenderung lebih sedikit jika dibandingkan dengan campuran AC-WC dengan pemanfaatan pasir kaolin dan pasir sungai.