STABILISASI TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN CAMPURAN ABU SEKAM PADI DAN RENOLITH TERHADAP UJI KUAT TEKAN BEBAS (UNCONFINED COMPRESSION TEST)
Daftar Isi:
- Tanah dasar yang umum digunakan adalah tanah lempung. Tanah lempung memiliki karakteristik permeabilitas yang rendah, tingkat kohesif yang tinggi, dan kembang susut yang tinggi. Tanah lempung rentan memberi kerusakan pada bangunan struktural di atasnya. Metode stabilisasi yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan Abu Sekam Padi (ASP) dan renolith sebagai bahan tambahan. Substitusi limbah abu sekam padi terhadap tanah lempung ini menggunakan 4 variasi yaitu 4%, 8%, 12%, dan 16%, dan renolith konstan seberat 5% dari berat abu sekam padi dengan masa perawatan selama 0, 7 dan 14 hari. Variasi sampel yang memiliki nilai terbesar dibandingkan variasi lainnya pada tanah campuran menggunakan ASP dan Renolith terdapat pada variasi sampel 12% dengan nilai sebesar 1,88 kg/cm2 pada masa curing 0 hari, 1,14 kg/cm2 pada masa curing 7 hari dan 1,62 kg/cm2 pada masa curing 14 hari, sedangkan variasi sampel yang memiliki nilai terbesar pada tanah campuran menggunakan ASP tanpa Renolith terdapat pada terdapat pada variasi sampel 12% dengan nilai sebesar 1,32 kg/cm2 pada masa curing 0 hari, 1,72 kg/cm2 pada masa curing 7 hari. Pengujian KTB memperlihatkan bahwa adanya peningkatan nilai qu setelah tanah asli diberikan bahan tambahan stabilisasi berupa ASP dan renolith. Nilai qu tanah asli yang semula 0,56 kg/cm2, berhasil meningkat seiring dengan penambahan kadar variasi dan lama masa curing.