Daftar Isi:
  • Listrik merupakan kebutuhan pokok untuk sebagian besar penduduk di Indonesia, hampir segala aspek kehidupan Penduduk Indonesia menggunakan listrik sebagai energi utamanya. Agar pendistribusian kebutuhan energi listrik terpenuhi hingga ke konsumen diperlukan peralatan proteksi yang baik dan andal. Pendistribusian energi listrik sering kali terjadinya gangguan baik gangguan hubung singkat maupun lonjakan arus, untuk itu diperlukan pengaman sistem distribusi yaitu peralatan proteksi dalam hal ini rele. Rele merupakan salah satu peralatan proteksi yang berfungsi untuk mengantisipasi gangguan hubung singkat baik tiga fasa, dua fasa maupun gangguan tanah. Maka, diperlukan koordinasi rele pada Gardu Induk bungaran agar pendistribusian energi listrik terpenuhi dengan baik. Penelitian ini, diawali dari observasi yang dilakukan dengan mendapatkan data-data yang diperoleh dari Gardu Induk Bungaran khususnya pada Penyulang Sungkai 20 kV. Besar nilai Gangguan Hubung Singkat 2 fasa pada jarak 100% dan 0% berturut-turut sebesar 2016,04 A dan 5984,31 A sedangkan nilai gangguan hubung singkat 1 fasa ke tanah pada jarak 100% adalah sebesar 234,68 A. Nilai TMS rele arus lebih pada sisi 70 kV sebesar 0,301; pada sisi 20 kV sebesar 0,192; dan pada sisi penyulang sungkai sebesar 0,101. Nilai TMS rele gangguan tanah pada sisi 70 kV sebesar 0,407; pada sisi 20 kV sebesar 0,235; dan pada sisi penyulang sungkai sebesar 0,092.