Daftar Isi:
  • Keterbatasan penggunaan sumber daya alam menjadi tantangan serius dalam pembangunan jalan raya. Untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana di Indonesia yang semakin meningkat. Dilakukan penelitian berupa penambahan limbah plastik pada campuran Lataston Lapis Aus. Penelitian ini menggunakan Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 sebagai acuan. Agregat yang digunakan yaitu split, screen, dust, sand dan filler. Untuk bahan pengikat agregat digunakan aspal berupa aspal penetrasi 70/80. Adapun bahan tambah limbah plastik terdiri dari gelas plastik air mineral, kantong plastik dan plastik kemasan makanan ringan.Kemudian dilakukan pembuatan benda uji sebanyak 15 benda uji standar dan 27 benda uji campuran limbah plastik. Untuk mendapatkan komposisi pembuatan benda uji dilakukan perhitungan Design Mix formula menggunakan metode Bina Marga 2006 dan perhitungan Job Mix Formula menggunakan sistem persamaan linier 5 variabel berupa metode Gauss-Jordan. Baik benda uji standar maupun benda uji campuran, masing-masing dilakukan Marshall Test untuk mendapatkan parameter aspal yaitu VIM, VMA, VFA Stabilitas, Flow dan MQ. Dari hasil perhitungan didapat kadar aspal optimum sebesar 7.5%. Pada campuran standar didapat hasil parameter aspal berupa stabilitas 1210 kg, flow 3.7 mm, Marshall Quotient 325 kg/mm, VIM 5.5%, VFA 74% dan VMA 21%. Untuk campuran limbah plastik didapat hasil bahwa ketiga jenis limbah plastik memenuhi syarat spesifikasi. Hasil terbaik pada campuran gelas plastik yaitu 2%. Hasil terbaik pada campuran kantong plastik yaitu 1% sampai dengan 2% dan hasil terbaik pada campuran plastik kemasan makanan ringan yaitu 1%. Dapat disimpulkan bahwa ketiga jenis limbah plastik tersebut dapat digunakan sebagai bahan tambah pada campuran Lataston Lapis Aus (HRS-WC).